manajemenrumahsakit.net :: Bandung: Dalam acara media gathering di Bandung, Fujitsu menjelaskan solusi yang akan mereka perkenalkan tahun ini. Di tahun 2015, Fujitsu berencana untuk dapat masuk ke dalam dunia kesehatan.
Country Head Application Services Made Sudharma percaya bahwa penggunaan teknologi di dunia medis dapat membantu para dokter dan staf rumah sakit untuk menangani pasien dengan lebih cepat dan efisien. Made menjelaskan, saat ini, karena pemerintah belum membuat regulasi yang mengharuskan semua rumah sakit untuk saling berbagi data mengenai pasien mereka, maka rumah sakit di Indonesia cenderung enggan untuk saling berbagi data informasi pasien.
Meskipun begitu, dia percaya bahwa pemerintah akan mendorong pihak rumah sakit untuk saling berbagi data pasien untuk meningkatkan efisiensi pelayanan mereka. Made memberi contoh, jika seseorang yang tinggal di Jakarta jatuh sakit saat mereka sedang berlibur di luar kota dan harus mengunjungi rumah sakit di kota lain, maka rumah sakit tersebut tetap dapat mendapatkan akses ke rekam medis sang pasien yang dimiliki oleh rumah sakit yang ada di Jakarta. Dengan begitu, sang pasien akan dapat mendapatkan perawatan yang sesuai dengan lebih cepat.
Proyek integrasi data pasien antar rumah sakit ini dinamai Human Bridge Healthcare Information Exchange. Made mengatakan, mengenai pendanaan dari proyek ini, pemerintah Jepang telah bersedia untuk menyediakan dananya.
“Tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah Indonesia lalu kita akan melaksanakan proyek ini,” kata Made.
Made mengatakan, proyek ini berada di bawah kewenangan Menteri Kesehatan. Dia berharap, proyek ini sudah dapat diuji tahun ini. Rumah sakit yang akan dijadikan percobaan adalah Rumah Sakit Dr. Cipto Mangukusumo. Rumah sakit ini dirasa sebagai “rumah sakit top di Jakarta yang manajemennya dibawahi oleh kementerian.”
(ABE )
Sumber: metrotvnews.com