manajemenrumahsakit.net :: Medan, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Tengku Erry Nuradi mendukung penuh program Rumahsakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan dalam pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Langkah awal merealisasikan program tersebut adalah menjalin kerjasama dengan Rumahsakit Umum Daerah (RSUD) di sejumlah kabupaten/kota di Sumut.
Dukungan tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat menerima audiensi Direksi RSUP Adam Malik Medan di rumah dinasnya, Jl. Teuku Daud, Medan, Senin (8/12/2014).
Hadir dalam audiensi itu Direktur Utama (Dirut) Yusirwan, Direktur Medik dan Keperawatan Mardianto, Direktur SDM dan Pendidikan Purnamawati, Direktur Keuangan Welly Refnealdi dan Direktur Umum dan Kesehatan Syamsudin Angkat.
Dalam diskusi penuh keakraban, Erry menyatakan, kerja sama pelayanan kesehatan antara RSUP H Adam Malik Medan dengan RSUD kabupaten/kota merupakan strategi cerdas dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat.
“Selama ini, Adam Malik menjadi rumah sakit rujukan. Alasannya sederhana, karena Adam Malik memiliki alat medis lengkap dan tenaga dokter yang ahli dibidangnya. Akibatnya, Adam Malik tidak hanya melayani pasien penderita penyakit berat, namun juga melayani pasien dengan skala penyakit ringan,” ujar Erry.
Kondisi ini tidak akan terjadi jika RSUD di kabupaten/kota memiliki sarana dan prasarana lengkap didukung dengan tenaga medis dan dokter spesialis lengkap.
“Program RSUP Adam Malik sebaiknya tidak sekadar mengedepankan pemerataan pelayanan kesehatan, tetapi juga mencakup penyediaan tenaga medis dan dokter yang berkualitas dan berdedikasi tinggi. Dengan begitu, pasien penderita penyakit sedang dan ringat, cukup ditangani RSUD saja, tidak lagi dirujuk ke Adam Malik” ujar Erry.
Kendati demikian, Erry menyadari, tidak sedikit tenaga medis, dokter umum dan dokter spesialis saling lomba bekerja di rumah sakit besar di Kota Medan sebagai pusat ibukota provinsi. Selain prestise, bekerja di rumahsakit besar di Medan juga menjanjikan kompensasi relatif besar dibandingkan RSUD di kabupaten/kota.
“Disini perlu peran pemerintah kabupaten/kota dalam merangsang tenaga medis untuk mengabdikan ilmunya di daerah. Salah satunya dengan memberikan fasilitas, tunjangan dan kompensasi yang layak. Jadi, pemerataan tenaga medis berkualitas dapat terwujud seperti yang diharapkan. Jika tidak, tenaga medis dan tenaga kesehatan tetap akan berkiblat ke pusat kota,” papar Erry.
Sementara Dirut RSUP Adam Malik Medan Yusirwan mengaku, beban rujukan pasien dari berbagai daerah di Sumut masih terfokus pada RSUP Adam Malik Medan. Salah satu upaya untuk memaksimalkan pemerataan pelayanan kesehatan, pihaknya telah menandatangan kerjasama dengan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Sumatera Utara (USU) pada akhir November lalu di Jakarta. Dalam kerjasama tersebut, RSUP Adam Malik Medan akan merujuk pasien penyakit ringan untuk mendapat pelayanan kesehatan di RSP USU.
“MoU dengan rumahsakit USU sudah ditandatangani di depan Dirjen Bina Upaya Kesehatan di Jakarta pakan lalu. Awal Januari 2015, program kerjasama ini diharapkan sudah berjalan,” ujar Yusirwan.
Rencananya, RSUP Adam Malik Medan juga akan menjalin kerjasama serupa dengan RSUD di sejumlah Kabupaten/Kota di Sumut awal Januari 2015 mendatang, termasuk RSUD Pirngadi Medan milik Pemerintah Kota Medan.
“Untuk sementara, kerjasama akan dijalin dengan rumah sakit daerah milik pemerintah kabupaten atau kota. Selanjutnya dengan rumahsakit swasta. Kita memilih rumah sakit yang non profit dahulu agar masyarakat kurang mampu dapat jaminan kesehatan maksimal. Program ini sekaligus diharapkan dapat memaksimalkan peran Puskesmas di seluruh pelosok di Sumut,” jelas Yusirwan.
Secara rinci Yusirwan menjelaskan, RSUP H Adam Malik Medan secara khusus menangani pesien penderita penyakit berat, komplikasi (level severity). Sedang pasien penyakit ringan dan sedang akan ditangani RSUD dan puskesmas. Langkah ini akan memberikan pemerataan pelayanan kesehatan berdasarkan skala berat dan ringat penyakit pasien, sekaligus bermuara pada pelayanan maksimal dan tepat sasaran.
“Tidak perlu cemas, pasien di RSUD dan puskesmas akan ditangani tenaga medis dan dokter yang berkualitas, sama seperti dokter yang dimiliki Adam Malik. Dokter spesialis di RSUD juga diharapkan mampu menjadi tenaga pendidik bidang kesehatan di daerah. Ini yang disebut rumah sakit berbasis pendidikan,” sebut Yusirwan.
Yusirwan optimis, program pemerataan pelayanan kesehatan yang telah dicanangkan akan mendukung program Pemprov Sumut yakni Sumut Sehat.