Angka partisipasi pemilih di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso mengalami peningkatan. Dari sebelas pemilih di Pemilihan Umum Legislatif April lalu menjadi 45 pemilih di Pemilihan Umum Presiden 9 Juli, kemarin. PETUGAS pun tidak hanya menunggu pemilih datang, Kelompok Petugas Pemungutan Suara di Tempat Pemungutan Suara 28 juga mendatangi sejumlah pemilih yang sakit, baik di rumah maupun di RSUD Soedarso yang mendapat pengawalan dari saksi dan anggota Panwaslu.
Beberapa petugas KPPS di TPS 28 berjalan kaki mendatangi satu persatu pemilih di Gang Analis RT 01 dan 04 RW 015 yang sakit. selanjutnya pada pukul 12.00 petugas mendatangi RSUD Soedarso.Dari pantauan Pontianak Post di rumah sakit milik pemerintah itu pasien di ruang IGD dan ruang perawatan Enggang, perawat dan dokter menggunakan hak pilihnya dengan memperlihatkan kartu identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk maupun Surat Izin Mengemudi.
Anggota KPPS TPS 28 Syafarudin mengatakan selain menunggu warga menggunakan hak suaranya di TPS, pihaknya juga mendatangi beberapa pemilih yang sakit. “Ada enam orang warga kami yang berhak menggunakan hak pilih tetapi tidak bisa datang ke TPS lantaran sakit,” katanya.
Pemilih yang sakit, lanjut dia akan diperkenankan memilih ketika dapat menunjukan undangan A5 yang telah diberikan sebelumnya. “Enam pemilih yang sakit itu dapat menggunakan hak pilihnya karena dapat menyerahkan undangan. Dan itu kami ambil sebagai bukti,” ucapnya.Petugas KPPS TPS 28, lanjut dia, juga mendatangi pasien, perawat, dan dokter di RSUD Soedarso agar dapat menggunakan hak pilihnya. “Untuk Pilpres ini pemilihnya cukup banyak dibandingkan dengan Pileg yang hanya 11 orang,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan dari 50 surat suara yang dibawa, sebanyak 45 surat suara digunakan. “Surat suara yang tersisa hanya lima, setelah proses pemilihan ditutup maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan. Untuk DPT di TPS 28 Kelurahan Bangka Belitung Laut Pontianak Tenggara jumlah DPTnya 478,” ujarnya.
Sementara itu Nurhayati pemilih yang menggunakan hak suara di rumahnya mengatakan dirinya terpakasa memilih di rumah dengan menunggu petugas membawakan surat suaranya lantaran tidak dapat pergi ke TPS. “Beberapa waktu lalu saya kecelakaan, dan mengalami patah tulang. Akibatnya tidak bisa ke mana-mana,” katanya.
Dia berterima kasih kepada penyelenggara pemilu yang memberikan toleransi kepadanya untuk dapat menggunakan hak pilihnya meski tidak datang langsung ke TPS. “Sebagai warga negara yang baik, saya sudah menggunakan hak suara. Tentu harapan rakyat, siapapun yang diberi kesempatan untuk memimpin bangsa ini dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” harapnya. (adg)
Sumber: pontianakpost.com