Jakarta – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), hari ini meresmikan implementasi Bridging System, guna meningkatkan pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan. Hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris.
Dengan mengimplementasikan sistem tersebut, seluruh loket di RSCM telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) BPJS Kesehatan dari proses pendaftaran sampai pada proses klaim.
“Ada banyak keuntungan yang diperoleh dari pengembangan Bridging System. Selain membuat proses antrean jauh lebih cepat karena registrasi peserta hanya pada sistem rumah sakit, peserta BPJS Kesehatan juga bisa lebih cepat mendapat pelayanan kesehatan,” terang Fachmi Idris saat peluncuran “Bridging System” di RSCM, Jakarta, Kamis (3/7)
Dengan sistem ini, lanjut Fachmi, peserta tidak perlu lagi mengantre di BPJS Kesehatan Center dan bisa langsung mendaftar di loket rumah sakit, sehingga proses antrean di rumah sakit bisa dipangkas hingga beberapa jam.
Sementara itu Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dadang Setiabudi menjelaskan, Bridging System merupakan penggunaan fasilitas teknologi informasi web service, yang memungkinkan dua sistem yang berbeda pada saat yang sama mampu melakukan dua proses tanpa adanya intervensi satu sistem pada sistem lainnya secara langsung, sehingga tingkat keamanan dan kerahasiaan masing-masing sistem tetap terjaga
Tujuan Bridging System ini untuk meningkatkan efektivitas entry data processing, efisiensi penggunaan sumber daya, serta lebih cepat dalam proses pengelolaan, baik klaim, piutang, verifikasi, dan sebagainya.
“Bagi rumah sakit, sistem ini dapat meningkatkan layanan administrasi peserta, menghemat SDM dan sarana-prasarana, perekaman data pelayanan kesehatan dan proses pengajuan klaim menjadi lebih cepat, serta penyelesaian insentif pelayanan berdasarkan beban kerja juga lebih cepat diselesaikan,” jelas dia.
Sementara untuk BPJS Kesehatan, lanjut Dadang, sistem ini bisa meningkatkan akurasi data peserta, proses verifikasi dan klaim jadi lebih cepat, kecepatan pengolahan data dan informasi layanan bisa meningkat, serta adanya transparansi pembiayaan karena perekaman data pada setiap sistem sama.
Dalam kesempatan ini, Menkes Nafsiah Mboi juga berharap, dalam waktu dua bulan ke depan, seluruh rumah sakit vertikal sudah mengimplementasikan Bridging System agar pelayakan JKN bisa semakin memuaskan. Hingga akhir Juni 2014, Bridging System ini sudah diimplementasikan penuh oleh 22 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Penulis: Herman/FAB
Sumber: beritasatu.com