Tangerang – Untuk mempermudah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memperoleh layanan kesehatan, khususnya di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, BPJS Kesehatan telah meluncurkan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Mandiri.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menjelaskan dengan sistem ini peserta BPJS Kesehatan yang memerlukan layanan kesehatan di rumah sakit dapat mencetak SEP sendiri atau melakukan self check-in, sehingga tak perlu lama-lama mengantre di loket BPJS Kesehatan Center yang ada di rumah sakit.
“Pasien BPJS Kesehatan dengan rujukan manual biasanya harus antre di loket BPJS Kesehatan yang ada di rumah sakit untuk mendapatkan SEP sebagai dokumen yang menyatakan bahwa peserta dirawat dengan biaya BPJS Kesehatan. Setelah itu barulah ke loket rumah sakit. Tapi sekarang peserta dapat mencetak kartu SEP mandiri atau self check-in, sehingga tidak perlu berlama-lama mengantre,” jelas Fachmi Idris saat acara launching “SEP Mandiri” di RSUD Tangerang, Selasa (24/6).
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dadang Setiabudi menambahkan dengan cara ini proses antrean bisa dipangkas hingga dua jam, sebab peserta tidak perlu lagi mengantre di BPJS Kesehatan Center dan bisa langsung mendaftar di loket rumah sakit.
“Saat ini baru RSUD Tangerang yang memiliki fasilitas SEP Mandiri. Akan kita lihat implementasinya dalam beberapa minggu ke depan. Kalau bagus, akan kita kembangkan di beberapa rumah sakit yang kita pilih. Karena tidak semua rumah sakit membutuhkan SEP Mandiri,” jelasnya.
Untuk menggunakan SEP Mandiri, lanjut Dadang, faskes primer harus sudah menggunakan sistem online primary care agar bisa memberikan rujukan online. Syarat lainnya adalah SEP belum bridging dengan sistem informasi rumah sakit. “Saat ini 60 persen faskes primer telah menerapkan sistem online. Sementara yang lainnya masih terkendala biaya dan jaringan komunikasi yang tidak bagus. Tapi kami akan terus mengingatkan kepada seluruh puskesmas agar segera menerapkan sistem online supaya pelayanan kepada peserta menjadi lebih baik,” sambungnya.
Untung menggunakan layanan SEP Mandiri, peserta BPJS Kesehatan tinggal memanfaatkan rujukan online dari faskes primer melalui aplikasi P-Care. Selanjutnya, peserta dapat mencetak SEP Mandiri sebelum melakukan pendaftaran di loket rumah sakit.
Terobosan
Direktur Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Chairul Radjab Nasution mengatakan penggunaan SEP Mandiri ini merupakan terobosan positif untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan. Karena selain bisa memangkas antrean, pengaplikasian SEP Mandiri juga dapat mempercepat peserta mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Rakyat harus tertata dan teredukasi tentang tata cara berobat yang benar. Dengan sistem ini, antrean yang biasanya terjadi bisa diminimalisasi. Puskesmas pun harus meningkatkan kualitasnya, bagaimana menegakkan diagnosis dan merujuk pasien sesuai dengan diagnosis,” kata Chairul Radjab.
Dalam kesempatan yang sama, Fachmi Idris juga berharap seluruh rumah sakit yang telah menjadi provider BPJS Kesehatan agar segera mengimplementasikan bridging system secara penuh. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas entry data processing, efisiensi penggunaan sumber daya, serta lebih cepat dalam proses pengelolaan, baik klaim, verifikasi, dan sebagainya. Saat ini sudah ada 21 rumah sakit yang mengimplementasikan sistem ini secara penuh.
“Kami juga telah meminta kepada menteri kesehatan agar menginstruksikan seluruh rumah sakit yang telah menjadi provider BPJS Kesehatan untuk segera mengimplementasikan bridging system secara penuh,” kata Fachmi.
Penulis: Herman/AB
Sumber: beritasatu.com