BARRU, BKM — Kesuksesan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Barru dalam melampaui target pendapatan ternyata mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, di sela-sela kunjungan singkatnya ke RSUD tersebut, Sabtu pekan lalu.
Menkes meminta pihak RS setempat untuk mengelolah sendiri keuangan rumah tangganya. Harapan ini disampaikan Menkes usai melakukan penanaman pohon di halaman RSUD Barru.
Permintaan untuk membentuk Badan Layanan Usaha (BLU) dalam mengelolah sistem keuangan secara mandiri, langsung disambut positif Dirut RSUD Barru dr Lukman S Wahid ketika menerima arahan dari Menkes.
Menurut dr Lukman, pihaknya mengapresiasi permintaan Menkes agar RSUD bisa mengatur sendiri pengelolaan keuangannya. “Memang langkah ini banyak positifnya untuk kepentingan pelayanan di rumah sakit,” kata dr Lukman.
Dengan sistem BLU, lanjut dr Lukman. RSUD sudah bisa mandiri dalam mengatur anggaran rumah tangganya. Apalagi selama ini untuk memperoleh anggaran di pemkab tentu memerlukan birokrasi yang cukup panjang.
Sementara ada beberapa hal dari kebutuhan RSUD yang bernilai darurat. Seperti untuk memperbaiki mobil ambulance pada saat dibutuhkan. Tentu kebutuhan akan anggaran operasionalnya tidak bisa menunggu waktu lama.
“Kebutuhan ini cukup vital. Jika dibutuhkan lalu mobil itu tidak ada bahan bakarnya, tidak mungkin menunggu proses anggaran yang cukup lama,” terangnya.
Saran Menkes, kata dr Lukman, sangat wajar untuk dipertimbangkan pemkab. Sebab jika keuangan RS bisa dikelolah sendiri, maka yang ditangani pemkab, dalam hal ini Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah tinggal gaji pegawai saja. Sementara untuk biaya operasional dan pengadaan obat sudah bisa dikelolah secara cepat dan tidak perlu melalui proses birokrasi yang sangat panjang.
“Namun sistem BLU bukan tanpa tantangan, karena akan berimplikasi terhadap kontribusi PAD. Termasuk akan mempengaruhi tingkat penggajian para legislator,” terang dr Lukman. (udi/rus/c)
Sumber: beritakotamakassar.com