TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Jumlah pasien rawat jalan dari 10 penyakit terbesar di RSUD Dr Pirngadi adalah pasien DM (Diabetes Melitus) sebanyak 923 orang.
Kasubag Humas dan Hukum RSUD Dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH,MKes menerangkan, untuk bulan Agustus tahun ini sebanyak 18 pasien yang menjalani rawat inap dan 1 diantaranya meninggal karena komplikasi.
“16 orang menjalani rawat inap karena DM tanpa komplikasi dan 5 diantaranya meninggal, jumlah kunjungan yang rawat jalan dari 10 penyakit terbesar adalah pasien DM sebanyak 923 orang, 10 diantaranya merupakan kasus baru,” jelas Edison.
Dharmalindarto SpPD mengatakan, melalui telepon selulernya Senin (7/10), penyakit DM selain karena faktor keturunan, juga disebabkan pola hidup yang salah atau pola makan yang sudah berubah, aktifitas yang kurang dan faktor lingkungan
“ Dahulu, masyarakat banyak mengkonsumsi makanan yang berkabohidrat seperti nasi dan jagung, namun sekarang banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak seperti daging, yang mengandung santan seperti gulai,” ujarnya
Tambah Dharmalindarto, faktor lingkungan seperti promosi makanan atau banyaknya fast food, ini juga menyebabkan prevalensi DM itu tinggi.
“Faktor terbesar itu dari lingkungan karena mengkonsumsi makanan yang berlebih, kurangnya aktifitas, persentasenya sekitar 60 sampai 70 persen,” kata dokter Spesialis Penyakit Dalam yang bertugas di RSUP H Adam malik ini.
Lanjut Dharmalindarto, dari segi usia, kalau dahulu penyakit DM dialami mereka yang berusia 45 tahun ke atas, tetapi saat ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan itu sudah dialami mereka yang berusia 35 tahun.
“Rata-rata per harinya pasien yang datang berkunjung di RS Adam Malik sekitar 40 sampai 50 orang dan kalau di praktek saya sekitar 20 orang per harinya,” katanya
Tambah Dharmalindarto, penyakit DM, dapat berkomplikasi ke otak seperti stroke, jantung koroner, ginjal atau gagal ginjal juga komplikasinya bisa ke Hypertensi. “Penyakit DM itu terbesar jumlahnya karena adanya komplikasi dan 50 sampai 60 persen dapat menyebabkan kematian,” sebutnya.
Dharmalindarto menyarankan, menghindari penyakit DM dengan merubah pola hidup atau pola makan yang sesuai kebutuhan, lebih banyak karbohidrat dari protein, makan sayur dan buah-buahan serta beraktifitas yang teratur. “Penyakit DM itu tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dicegah,” ungkapnya.
Sumber: tribunnews.com