Menuntut Direktur Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari, sejumlah tenaga medis mogok kerja. AKibatnya, aktivitas rumah sakit milik daerah tersebut lumpuh total.
“Kami sepakat untuk mogok kerja sejak pagi hari. Pembenahan sistim manajemen dan pergantian direktur rumah sakit harus segera dilakukan,” jelas Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Manokwari, Samuel Asaribab, di RSUD Manokwari, Rabu (22/5/2013).
Menurutnya, tuntutan ini merupakan aspirasi semua perawat yang menginginkan adanya perubahan, untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Hingga Rabu (22/5/2013) siang, puluhan perawat hanya berkumpul di depan ruangan Direktur rumah sakit. Mereka bersikeras akan menunggu kepastian tuntutan yang disampaikan ke Pemda Manokwari.
Rencananya, Bupati Manokwari, Bastian Salabay akan menemui perawat untuk menyelesaikan masalah ini.
Sejumlah pasien yang hendak berobat, sempat kaget saat tiba di RSUD. Mereka mendapati sejumlah ruangan yang terkunci dan tanpa aktivitas. Beberapa pasien terpaksa pulang dan mencari rumah sakit lainnya untuk berobat.
“Harusnya ada kebijakan. Boleh saja aksi tetapi harus diingat bahwa banyak masyarakat yang sakit dan ingin berobat,” ujar Boby, salah satu keluarga pasien.
Menurut informasi yang diterima Sindonews.com, aksi mogok perawat ini berlangsung sejak pukul 06.00 wit. Sejumlah pintu ruangan dikunci dan di tempel kertas berisikan “Rumah sakit tutup untuk sementara”.
Mereka mengancam akan mogok dalam waktu yang tidak ditentukan jika tuntutan mereka tidak dijawab.
Sumber: daerah.sindonews.com