Sawahan—Pemko Padang akan meminjam dana Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sekitar Rp 100 miliar. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan RSUD dr Rasidin. Persetujuan pinjaman daerah itu telah diajukan Pemko ke DPRD Padang untuk dibahas.
“Untuk teknis dan bagaimana pengembaliannya, DPRD masih belum bisa memastikan bagaimana caranya. Panitia khusus (pansus) belum paham soal apa dan bagaimana pinjaman daerah itu,” kata Ketua Pansus Pinjaman Daerah Jumadi, kemarin (23/4) di DPRD Padang.
Dia mengatakan, Pansus akan meminta presentasi dari Pemko soal pinjaman ke PIP itu Senin (29/4). DPRD akan mengundang Bappeda, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKA), RSUD dan Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T).
Di samping itu, pemaparan pengembangan RSUD itu sendiri.
“Saya mewanti-wanti agar pinjaman itu nantinya tidak menjadi beban bagi APBD, apalagi saat ini mendekati akhir masa jabatan wali kota,” harap politisi Partai Golkar ini.
Secara terpisah, Direktur RSUD dr Rasidin, Artarti Suryani menjelaskan, pengembangan yang dimaksud adalah pembangunan fisik. Pihak rumah sakit bersama Pemko akan membangun master plan pengembangan rumah sakit. Selain itu, juga akan dilengkapi dengan alat dan fasilitasnya.
“Misalnya, saat ini baru ada empat gedung rawat inap spesialis. Padahal di rumah sakit ini telah memiliki sekitar 16 dokter spesialis yang seharusnya ada 16 gedung rawat inap. Hal ini akan menjadi perhatian karena pasien mulai ramai seiring rencana peningkatan tipe rumah sakit,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam rapat paripurna DPRD Padang, Senin (22/4), Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengajukan persetujuan pinjaman daerah Rp 100 miliar dari PIP.
Pinjaman itu akan digunakan untuk pengembangan RSUD demi meningkatkan pelayanan. Selain itu, juga untuk meningkatkan status RSUD dari tipe C menjadi tipe B.
Sumber: padangekspres.co.id