Media di Australia membandingkan rumah sakit ini dengan maskapai penerbangan berbiaya rendah
Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf mewakili Pemerintah Aceh hari ini menandatangani kerjasama dengan rumah sakit Narayana di Bangalore, India. Apa kelebihan rumah sakit itu?
Narayana Hrudayalaya Hospital telah mendapat pengakuan sebagai salah satu rumah sakit terbaik di India. Majalah Economic Times, bahkan memasukkannya sebagai salah satu bukti yang menunjukkan India telah berhasil menciptakan produk dan layanan kelas dunia namun biaya rendah.
“Narayana Hrudayalaya Hospital di Bangolore melakukan operasi jantung dengan harga termurah di dunia,” tulis Economic Times seperti dikutip theindiaexpert.com
Pengakuan juga datang dari media Australia news.co.au. Dalam artikel yang dimuat pada 21 April 2013, media itu menyebutkan rumah sakit Naraya telah berhasil melakukan operasi jantung dengan biaya kecil “tanpa embel-embel.”
Media itu bahkan membandingkannya dengan maskapai penerbangan berbiaya rendah. “Apa jadinya jika rumah sakit dijalankan seperti sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah? Hasilnya mungkin seperti Narayana Hrudayalaya di selatan India.”
Disebutkan, rumah sakit itu dibangun dengan bahan pra-fabrikasi, membatasi penggunaan AC, bahkan melatih pengunjung untuk membantu perawatan operasi. “Dengan begitu biayanya dapat dipotong hingga $800.”
Rumah sakit itu didirikan oleh Devi Shetty, salah satu dokter bedah jantung yang terkenal di dunia. Dalam wawancara dengan news.co.au, Devi mengatakan,”hampir setiap penyakit dapat disembuhkan, dan jika Anda tidak dapat menyembuhkan pasien, Anda dapat memberi mereka kehidupan yang bermakna.
Bangalore dikenal sebagai “heart factory” atau pabrik jantung. Ini bukan lantaran mereka punya pabrik jantung, melainkan telah berhasil melakukan operasi jantung terbanyak di dunia.
Layanan pertama mereka adalah sebuah rumah sakit berlantai satu di Mysore, dua jam perjalanan dari Bangalore. Rumah sakit ini dibangun dengan biaya sekitar 400 juta rupee dalam waktu 10 bulan. Jumlah itu setara dengan US$ 7,2 juta.
Terletak di tengah pohon-pohon palem dengan lima kamar operasi untuk prosedur jantung, otak dan ginjal, Dr Shetty membanggakan bagaimana rumah sakit itu dibangun hanya dengan sebagian kecil dana dibanding tarif di negara-negara kaya.
“Di Stanford (Amerika Serikat), mereka sedang mebangun sebuah rumah sakit dengan tempat tidur 200-300 unit. Mereka cenderung menghabiskan biaya lebih dari 600 juta. Di London, mereka menghabiskan lebih dari satu miliar pounsterling,” kata ayah empat anak itu.
Kini Shetty memasang target membangun dan melengkapi rumah sakit seharga enam juta dolar dengan masa pembangunan enam bulan.
Sumber: atjehpost.com