Medan, (Analisa).Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM Medan merupakan rumah sakit pelopor akreditasi di Sumatera Utara (Sumut). Bahkan rumah sakit itu akan menuju Standar Akreditasi Internasional.
Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Pusat Dr. dr. Sutoto, M.Kes usai membuka acara Workshop Akreditasi Versi 2012 yang diselenggarakan PERSI Sumut di Hotel Novotel Soechi Medan, Kamis (11/4).
Karena itu lanjutnya, dalam workshop ini diminta kepada peserta benar-benar serius, sebab dalam kegiatan itu ada pedoman Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tentang instrumen akreditasi. “Masing-masing elemen apa yang dilakukan sub player ada. Seperti pertanyaan untuk pasien dan rumah sakit. Begitu juga tugas implementasi mengenai kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO)”, terangnya.
Dia berharap para peserta jangan takut dan putus asa dalam meraih standar akreditasi. “Tapi tetap semangat bahwa kita juga mampu untuk mendapat akreditasi seperti Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan,” katanya.
Sementara Ketua PERSI Sumut dr. Azwan Hakmi Lubis SpA M.Kes menyampaikan, kegiatan workshop yang berlangsung 11-12 April 2013 sangat penting karena menurut UU tahun 2009 wajib hukumnya setiap rumah sakit di akreditasi. “Setiap rumah sakit akan di akreditasi setiap tiga tahun sekali,” ujarnya sembari menambahkah dari 198 rumah sakit yang ada di Sumut, hanya 30 persen yang sudah akreditasi.
Tegur RS Belum Terakreditasi
Azwan menegaskan, Kementerian kesehatan atau dinas kesehatan akan menegur rumah sakit yang belum terakreditasi. “Dampak yang dialami rumah sakit itu nantinya, perpanjangan izin rumah sakit akan sulit, mutu pelayananan akan menurun dengan sendirinya,” tandasnya sembari menambahkan peserta yang ikut workshop berjumlah 142 orang berasal dari Sumut, Jambi dan Aceh.
Hari I, materi yang disampaikan pada workshop itu antara lain Perubahan Paradigma Akreditasi (metode telusur, kelulusan,dll) dan Sasaran Keselamatan Pasien yakni Hak Pasien dan Keluarga, serta Manajemen Penggunaan Obat dengan Kualifikasi Pendidikan dan Staf oleh Dr. dr. Sutoto, MKes. Kemudian Akses Pelayanan dan Kontinuitas yakni Assesmen Pasien dan Pelayanan Pasien yakni Pelayanan Anestesi Bedah oleh Dr. Muki Reksoprodjo, SpOG,
Sedangkan di hari II, materi yang disampaikan Sasaran Milenium Development Goals, Manajemen Komunikasi dan Informasi, Pendidikan Pasien dan Keluarga, dan Persiapan Dokumen oleh Dr. Nina Sekartina, MHA. Selanjutnya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan dan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan oleh Dr. Luwiharsih, MSc.
Sumber: analisadaily.com