CIREBON-Tekad Direktur RSUD Waled, Dr J Suwanta untuk memajukan RSUD Waled, Kabupaten Cirebon rupanya tak main-main. Ia hampir setiap hari mengontrol kinerja pegawai dan pelayanan RSUD terhadap pasien. Wajar saja kalau RSUD milik Pemerintah Kabupaten Cirebon ini terus mendulang berbagai penghargaan dari luar akibat tingginya penilaian positif dan kepercaaan masyarakat terhadap rumah sait yang satu ini.
Seperti penghargaan sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) terbaik pertama tingkat Propinsi Jawa Barat dari Kementrian Kesehatan RI dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD kepada Direktur RSUD Waled dr. J Suwanta Sinarya, di Jakarta.
“RSSIB merupakan salah satu program di Kementerian Kesehatan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Sedang penilain RSSIB terbaik hanya di tingkatan propinsi dan tidak ada penilaian ditingkat nasional. Hal tersebut karena masing-masing propinsi memiliki klasifikasi yang berbeda-beda, sehingga tidak ada RSSIB tingkat nasional. Ya prestasi ini diraih setelah selama empat tahun melakukan pembenahan, baik penambahan peralatan maupun juga peningkatan kualitas SDM,” ungkap Suwanta.
Tak hanya itu, pengharagaan lainnya pun kerap diterima Rumah Sakit ini. Belum lama ini saja RSUD Waled membuka kerja sama penyuluhan di bidang hukum perdata dan lainnya dengan pihak Kejasaan. Bahkan guna meningkatkan profesionalisme profesi dokter, RSUD Waled pun membuka peresmian penggunaan gedung Pendidikan Profesi Dokter (P3D) yang bekerja sama dengan Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon. Pada kesempatan tersebut hadir Wakil Menteri Kesehatan RI, Kepala Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Muspida Kabupaten Cirebon, Bupati Cirebon, Rektor dan Dekan Unswagati beserta jajarannya, unsur Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, kepala dinas intansi terkait serta sejumlah undangan dan staf direksi dan karyawan /karyawati RSUD Waled.
Menurut Direktur RSUD Waled, Dr. Suwanta, dengan diresmikannya penggunaan gedung P3D di RSUD Waled berarti penambahan khasanah perlengkapan rumah sakit Waled dan sebagai rumah sakit perbatasan sudah seyogyanya dilengkapi dengan sarana dan prasana yang memadai sehingga rumah sakit tersebut dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasiennya.
Sedang menurut Dekan Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon, Dr. Affandi, kerja sama antara Fakultas Kedokteran Unswagati dengan RSUD Waled merupakan suatu perwujudan nyata dari kurikulum Fakultas Kedokteran Unswagati dalam rangka menciptakan dokter-dokter yang profesional, berdedikasi tinggi, berpendidikan, serta beragama sehingga pada akhirnya dapat mengabdikan darma bhaktinya kepada masyarakat luas.
“Ya semua yang kami lakukan semata-mata untuk meningkatkan kinerja pegawai dan pelayanan di rumah sakit ini. Karena yang kami inginkan adalah sebuah kemajuan bukan kemunduran dan masyarakat diharapkan bisa merasa bangga dengan apa yang sudah diberikan oleh rumah sakit, itu misi kami, intinya profesionaisme pegawai, pelayanan dan kenyamanan pasien,” ujar Suwanta lagi.
Sumber: pikiran-rakyat.com
Profesionalitas yang bagaimana yg di maksud..? Pelayanan dan kenyamanan untuk siapa..?