Batam: Puluhan pasien yang berobat di Batam, Kepulauan Riau, mengamuk lantaran ditolak di sebuah rumah sakit (RS).
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, Selasa (2/4), sekitar 80 pasien pemegang kartu Jamsostek (KJS) membuat gaduh suasana RS. Mereka dihadang petugas keamanan RS.
“Mereka (RS) menolak kartu berobat kami, padahal kami tidak diberitahu sebelumnya apa yang terjadi antara Jamsostek dengan RS. Kami jadi korbannya. Kalau tahu begini, buat apa berobat di rumah sakit. Menurut mereka, penghentian kerja sama Jamsostek dengan RS efektif pada (1/4). Kami tidak tahu, ” ujar Nuraidah, 43, warga Bengkong Laut, Batam, yang menggendong anaknya yang sakit di depan pintu RS, Selasa (2/4).
Kendrik Sahetapy, 33, yang membawa anaknya yang diduga mengidap demam berdarah terpaksa kembali menggendong anaknya ke rumah sakit terdekat.
Di tempat terpisah, Kepala Jamsostek Cabang Batam Darmadi mengatakan, pihak RS dinilai mengambang untuk melaksanakan sistem paket pelayanan pembayaran (SP3) yang diajukan Jamsostek ke rumah sakit bersangkutan sejak November 2012.
“Jamsostek dalam SP3 itu mengajukan ada 70 item perawatan kepada peserta Jamsostek. Tapi sudah tiga bulan terakhir, RS baru menyetujui 35 item perawatan saja,”ujarnya.
Jamsostek, kata dia, telah memberikan waktu tambahan untuk RS memutuskan untuk menyetujui atau menolak seluruh item yang ditawarkan.
“Karena tak ada iktikad baik dari rumah sakit, kepala pusat Jamsostek minta dilakukan pemutusan hubungan kerja. Kami merasa digantung,” paparnya.
Dinas Kesehatan Kota Batam terpaksa menengahi konflik antara Jamsostek dan RS. Dinkes Kota Batam meminta dengan tegas kepada pihak Jamsostek Batam untuk segera mencari pengganti rumah sakit rujukan pengganti.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemko Batam Chandra Rizal meminta hal itu tidak akan terulang lagi, karena hanya akan menyebabkan masalah buruk bagi dunia kesehatan di Kota Batam.
Akan tetapi, dia juga menyalahkan Jamsostek yang tidak memberitahu kepada perusahaan yang memegang kartu Jamsostek karena itu merupakan tanggung jawab Jamsostek.
“Harusnya Jamsostek yang proaktif, kalau sudah begini pasien pemegang kartu Jamsostek yang terlantar, kasihankan,” katanya.
Sumber: metrotvnews.com