MATARAM, RadarBangsa.co.id – RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali menegaskan sikap tegasnya terhadap praktik korupsi dengan menggelar sosialisasi antikorupsi dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025, Rabu (10/12/2025). Kegiatan di Aula Rinjani ini diposisikan sebagai momentum memperkuat budaya integritas di seluruh lini pelayanan kesehatan.
Sebanyak 110 peserta hadir, mulai dari unsur direksi, manajemen, Tim Zona Integritas, kepala ruangan, kepala instalasi, ketua divisi, hingga perwakilan mitra kerja. Kegiatan tersebut juga diisi oleh Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) NTB Master Haeli dan Master Wiwik.
Acara dibuka oleh H. Suhardiman, S.Kep., M.Si., Kepala Bidang Litbangkes sekaligus Koordinator Pokja 1 Manajemen Perubahan yang mewakili Direktur RSUD Provinsi NTB. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa HAKORDIA tidak sekadar acara seremonial, melainkan pengingat global tentang dampak destruktif korupsi terhadap layanan publik.
“Integritas adalah jantung dari pelayanan kesehatan. Di RSUD Provinsi NTB, integritas bukan sekadar slogan, tetapi kewajiban moral dan profesional. Rumah sakit mengelola dana besar, menangani kebutuhan dasar masyarakat, dan memiliki banyak titik rawan benturan kepentingan. Karena itu, tata kelola yang bersih menjadi harga mati,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan komitmen penuh manajemen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas. “RSUD Provinsi NTB telah ditetapkan sebagai Wilayah Bebas Korupsi dan terus berupaya meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Kami sudah menerapkan e-procurement, antrean online, serta mekanisme pengaduan masyarakat yang dapat dipertanggungjawabkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Suhardiman kembali mengingatkan pentingnya pelaporan jika ditemukan dugaan pelanggaran. “Kami memiliki whistleblowing system (WBS) yang aman dan terjaga kerahasiaannya. Laporkan bila ada indikasi penyimpangan, karena pencegahan korupsi membutuhkan keberanian bersama,” katanya menegaskan.
Sosialisasi ini menghadirkan Master Solikin, SKM., MPH., dan Master Laila Faulia, SKM., MPH., dari Forum Penyuluh Antikorupsi (PAKSI), yang memaparkan materi tentang nilai integritas dan penanganan benturan kepentingan dalam pelayanan publik. Peserta juga mengikuti kuis untuk mengukur pemahaman, yang menutup acara dengan suasana interaktif.
Kegiatan tersebut memperkokoh upaya RSUD Provinsi NTB membangun budaya antikorupsi yang konsisten dan berkelanjutan, sekaligus mendukung visi NTB Makmur Mendunia.
Sumber: radarbangsa.co.id







