SURYA.CO.ID, SURABAYA – RSUD Dr Soetomo terus mengoptimalkan layanan farmasi untuk mempercepat waktu tunggu pasien.
Setelah sebulan terakhir menerapkan sistem Soetomo PharmaTrack-360, rumah sakit rujukan Jawa Timur ini kini menambah dua mesin puyer otomatis yang dijadwalkan tiba pada Desember.
Penambahan perangkat ini menjadi langkah strategis untuk mengurai antrean obat racikan, bagian layanan farmasi yang selama ini paling memakan waktu.
Hampir 800 Pasien Tebus Obat Setiap Hari
Setiap hari, sekitar 800 pasien menebus obat di Unit Pelayanan Farmasi (UPF), dengan rata-rata 767,9 resep per hari.
Pada Agustus hingga September 2025, angkanya bahkan melonjak hingga 847,6 sampai 905 resep per hari.
Project Leader Soetomo PharmaTrack-360, dr Husnul Ghaib MKes SpB SubspOnk(K), mengatakan proses pembuatan puyer masih dilakukan secara manual sehingga waktu tunggunya cukup lama.
“Untuk satu pasien saja, pembuatan 30 bungkus puyer membutuhkan waktu 15 sampai 20 menit,” ujarnya dikonfirmasi SURYA.CO.ID, Kamis (4/12/2025).
Penumpukan Resep di Jam Sibuk
Ia menjelaskan penumpukan resep paling sering terjadi pada jam sibuk.
Yaitu sekitar pukul 10.00 hingga 11.00 sudah terjadi penumpukan resep karena seluruh resep dari poli mulai masuk bersamaan.
Kedua mesin puyer otomatis yang akan segera datang diproyeksikan memangkas waktu secara signifikan. Mesin ini mampu menimbang, membagi, dan mengemas 30 bungkus puyer hanya dalam tiga hingga lima menit.
Petugas cukup memasukkan obat yang sudah dihancurkan, lalu sistem elektronik akan bekerja.
“Selanjutnya sistem elektronik dalam mesin akan menimbang dan mengemas secara presisi serta lebih cepat,” jelasnya.
Penataan Alur Pelayanan Obat
Husnul mengatakan penambahan mesin ini merupakan lanjutan dari penataan alur pelayanan obat melalui PharmaTrack-360.
Jika tidak ada kendala, mesin akan tiba sebelum akhir tahun disertai pelatihan penggunaan bagi petugas. “Kami kejar standar nasional waktu tunggu 30 menit untuk obat non-racikan dan 60 menit untuk obat racikan,” tambahnya.
Evaluasi bulanan tetap dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap alur baru berbasis Lean Healthcare, metode yang mengutamakan efisiensi dan pengurangan pekerjaan berulang. Husnul optimistis antrean akan berkurang drastis begitu mesin dioperasikan penuh.
“Kami berharap efeknya langsung terasa untuk pasien,” tegasnya.
Sumber: surabaya.tribunnews.com







