KBRN, Cilacap: Untuk mempermudah dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi non tunai, RSUD kabupaten Cilacap sudah lama melayani pembayaran pelayanan rawat inap dan rawat jalan secara non tunai.
Wakil Direktur Umum RSUD Cilacap dr. Achmad Hadiyanto.,S.Kep.,Ners.,M.M menjelaskan, selama ini pembayaran non tunai di RSUD Cilacap bisa melalui transfer via ATM, Transfer via Mesin EDC (Elektronik Data Capture), atau menggunakan Mobile Banking, tetapi juga sudah memanfaatkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
“Dengan sistem pembayaran non tunai ini diharapkan dapat mempercepat proses pembayaran, mengurangi antrian di loket pembayaran, serta memudahkan masyarakat yang menginginkan berbagai kemudahan transaksi keuangan, cepat, praktis, dan aman”, kata Ahmad, Kamis (13/12/2025) didampingi Kabag Keuangan.
Menurut Achmad dengan satu kode QR, pasien dapat melakukan pembayaran menggunakan aplikasi dompet digital apapun yang sudah terintegrasi dengan sistem QRIS, seperti GoPay, OVO, Dana, LinkAja, maupun aplikasi mobile banking.
“Ini sebagai salah satu upaya inovasi layanan kami di RSUD Cilacap yang sangat membantu pasien dalam situasi darurat atau saat mereka tidak membawa uang tunai. Proses pembayaran juga menjadi lebih cepat karena tidak perlu menunggu kembalian atau antre lama di kasir,”katanya.
Ia juga menerangkan sistem ini memungkinkan efisiensi operasional yang signifikan. Transaksi non-tunai melalui QRIS dapat dicatat secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan pencatatan manual, dan mendukung transparansi dalam pengelolaan keuangan. Rumah sakit juga dapat lebih mudah melakukan rekapitulasi pembayaran, pelacakan transaksi, serta mempercepat proses administrasi. Tidak hanya itu, penerapan QRIS juga mendukung program pemerintah menuju cashless society serta digitalisasi sistem pelayanan publik.
“Meskipun kami sudah penerapan QRIS, kami tetap menerima pembayaran tunai, karena tidak semua pasien menggunakan non tunai, karena kenyataannya, tingkat literasi digital di masyarakat, khususnya di kalangan pasien lansia dan mereka yang tinggal di daerah terpencil, masih tergolong rendah. Banyak dari mereka yang belum familiar dengan penggunaan teknologi finansial seperti dompet digital atau aplikasi pembayaran berbasis QRIS”, pungkasnya.
Sumber: rri.co.id







