PALU, MERCUSUAR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata terus melakukan peningkatan pelayanan terhadap pasien yang menjalani rawat inap, dengan merehabilitasi kamar rawat inap menjadi Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) atau berstandar nasional dengan 12 indikator.
Untuk tahap pertama, dilaksanakan rehab delapan kamar rawat inap dengan target selesai akhir tahun 2025.
“Ada delapan ruangan yang sementara kami rehab, untuk menjadikan kamar rawat inap berstandar nasional, dengan jumlah ranjang dalam setiap ruangan hanya maksimal empat,” urai Wakil Direktur Pelayanan RSUD Undata, dr. Muhammad Natsir kepada Mercusuar, di Palu, Selasa (30/9/2025).
Ia melanjutkan, pelayanan rawat inap menjadi KRIS nantinya sama dengan standar kamar rawat inap di seluruh RS di Indonesia.
Indikator-indikator terkait standar tersebut, selain maksimal empat tempat tidur, di antaranya adalah jarak antar tempat tidur paling dekat 1,5 meter, suhu ruangan di bawah 25 derajat celcius, memiliki exhaust (sirkulasi udara), satu toilet, bed head yang berfungsi sebagai colokan listrik, nears call dan oksigen sentral.
Sebagai konsekuensinya, kata Natsir, saat ini 76 tempat tidur untuk sementara dipindahkan ke ruang rawat inap sementara, sembari menunggu proses renovasi selesai. Lalu dari ruangan yang menampung 76 tempat tidur tersebut, saat ini dipasangi pendingin ruangan sebanyak 26 unit, untuk memberikan kenyaman kepada pasien, sambil menunggu rehab KRIS selesai.
Selanjutnya, pada tahun depan, rehab KRIS akan dilanjutkan di dua lokasi. Sehingga, secara bertahap semua fasilitas rawat inap seluruhnya masuk kategori KRIS.
Sedangkan kamar operasi, yang sebelumnya hanya berjumlah lima, tahun ini bertambah dua, sehingga Undata sudah memiliki tujuh kamar operasi. Lalu tahun depan rencananya akan menambah lima lagi kamar operasi.
“Selama ini, salah satu yang membuat pasien lama bertahan di kamar rawat inap, karena harus antre menunggu masuk kamar operasi. Insyaallah, dengan hadirnya tujuh kamar operasi tahun ini, sudah semakin mempersingkat atrean pasien yang masuk operasi,” tutur Natsir.
Ia menegaskan, hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya RSUD Undata, bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada para pasien yang menjalani rawat inap, dan menjadikan Undata menjadi salah satu rumah sakit rujukan terbaik di Sulawesi. Hal itu memungkinkan masyarakat tidak lagi jauh-jauh ke Makassar untuk melakukan perawatan, cukup di Kota Palu saja.
“Hanya saja, yang kami lakukan ini bukan pekerjaan gampang dan mudah, membutuhkan proses. Sehingga kita pun harus bersabar menunggu, sampai semuanya tuntas dibangun. Insyaallah, dengan dukungan doa dari masyarakat, RSUD Undata terus berkembang,” tandas Natsir. MBH
Sumber: mercusuar.web.id