JATIMPOS.CO/PAMEKASAN – Di tengah hiruk-pikuk libur akhir pekan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan justru menunjukkan komitmen luar biasa terhadap pelayanan kesehatan. Terhitung sejak minggu ketiga Juni 2025, layanan Hemodialisis (HD) atau cuci darah tetap dibuka meski di hari Minggu.
Langkah ini bukan tanpa tantangan. Direktur RSUD Smart, dr. Budi Santoso mengungkapkan, keputusan membuka layanan di hari libur diambil setelah adanya berbagai desakan dari keluarga pasien dan sejumlah pihak, dengan alasan kemanusiaan. Namun, ironisnya, sejak dibuka, belum satu pun pasien yang memanfaatkan layanan ini di hari Minggu.
“Padahal kami sudah menghubungi pihak keluarga pasien untuk menyampaikan ketersediaan layanan, tapi belum ada yang bersedia datang,” ujar dr. Budi, Selasa (17/6).
Keputusan membuka layanan di hari Minggu juga menjadi beban tambahan bagi para tenaga medis. Pasalnya, dalam hari kerja normal Senin hingga Sabtu, petugas medis di unit cuci darah sudah bekerja melebihi 12 jam per hari. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kelelahan fisik dan mental.
“Bayangkan, tenaga medis kami sudah bekerja tiga sif sehari. Sekarang, mereka harus menambah jam kerja lagi di hari Minggu. Ini bukan perkara sepele, karena kelelahan fisik bisa berdampak langsung pada kualitas pelayanan dan kondisi psikologis mereka,” tegas dr. Budi.
Menurutnya, keputusan ini memang berat, namun pihak rumah sakit memilih untuk tetap menjalankan amanah pelayanan kesehatan demi kepentingan pasien. Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara tuntutan layanan prima dan kondisi sumber daya manusia.
“Kami hanya berharap, tidak ada kesalahan fatal yang terjadi. Karena itu bisa berdampak pada akreditasi dan standar pelayanan kami di mata BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (did).
Sumber: jatimpos.co