BIAK NUMFOR, Seputarpapua.com | RSUD Biak kini menjadi pusat pelayanan neurologi yang semakin komprehensif dan unggul di Tanah Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Gerard A Juswanto, Spesialis Saraf Neurologi RSUD Biak, menyusul peresmian fasilitas baru Ruang Perawatan Neurologi di rumah sakit tersebut, akhir pekan kemarin.
Ia menjelaskan bahwa Ruang Perawatan Neurologi yang baru dilengkapi dengan perawat-perawat terlatih yang telah mendapatkan pendidikan khusus di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON).
“Langkah ini sejalan dengan prioritas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada penanganan KJSU (Kanker, Jantung, Strok, dan Urunefrologi), khususnya dalam tata laksana penyakit strok dari awal hingga akhir,” ujarnya, di Biak, Senin (5/5/2025).
Keunggulan RSUD Biak semakin ditegaskan dengan keberadaan alat Catheterization Laboratory (Cat Lab) yang sudah siap beroperasi.
“Sebelumnya kita sudah punya fasilitas alat Cat Lab itu, alat yang sudah siap beroperasi. Dan hanya di RS Provita dan RSUD Biak yang memiliki alat tersebut. Tempat lain belum ada,” kata Gerard, Senin (5/5).
Dengan fasilitas tersebut, RSUD Biak menjadi yang pertama di Papua yang dapat melayani pasien strok dengan fasilitas Cat Lab menggunakan jaminan BPJS Kesehatan.
“Untuk yang bisa terlaksana secara menggunakan BPJS pertama kali di RSUD Biak, karena di luar RSUD Biak di Papua itu tidak dapat mengakses BPJS untuk pasien yang menggunakan fasilitas Cat Lab bagi pasien neurologi atau strok,” jelasnya.
Tak hanya itu, RSUD Biak juga memiliki alat Neurorestoration Engineering di poliklinik, yang berfungsi memperbaiki potensi kecacatan pasca perawatan neurologi. Namun, dengan hadirnya Bangsal Neurologi yang baru, pelayanan akan menjadi lebih terintegrasi.
“Dengan adanya Bangsal Neurologi ini, bisa menjadi pusat pelayanan dari awal hingga ke tahap akhir, agar bisa terkomprehensif pasien itu dirawat di ruang Neurologi,” terang Gerard.
Ruang Neurologi ini juga dilengkapi dengan High Care Unit (HCU) yang krusial untuk pengawasan pasien neurologi yang akan menjalani terapi Ateplase.
“Di mana kasus strok di bawah 4 jam, kita sudah bisa menyuntikkan penghancur sumbatan pembuluh darah, dan pasien bisa langsung sembuh seperti sedia kala. Itulah fungsi dari ruang HCU ini di bangsal Neurologi. Dengan adanya fasilitas tersebut, program Cold Stroke bisa kita jalankan. Kalau bisa jalan Cold Strokeini, berarti ini yang pertama di Papua,” tegasnya.
Program Cold Stroke, sambungnya, memiliki potensi besar dalam menekan angka kecacatan akibat strok dengan penanganan cepat pada fase awal penyumbatan. Pasien yang datang setelah melewati 24 jam akan ditangani di Laboratorium Kateterisasi (Cat Lab).
Fasilitas neurologi di RSUD Biak ini diharapkan menjadi rujukan utama di Tanah Papua, bahkan telah menerima pasien rujukan dari Jayapura, Manokwari, Sorong, dan daerah lainnya.
RSUD Biak juga menjalin kerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip) untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan, yang akan menambah sumber daya ahli neurologi di masa depan.
“Dengan perkembangan ini, nanti dari Undip juga akan belajar di sini, sehingga kita ada fase untuk pelayanan dan juga pendidikan,” kata Gerard.
Dalam hal kapasitas pelayanan, RSUD Biak saat ini mampu melayani rata-rata hingga 60 pasien neurologi per hari, dengan potensi maksimal mencapai 80 pasien, termasuk pasien baru dan pasien rujukan. Dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang terus berkembang, RSUD Biak semakin memantapkan diri sebagai pusat rujukan neurologi terdepan di Papua.
Sumber: seputarpapua.com