Reportase
“Webinar Kepemimpinan Dalam Penyusunan Renstra Rumah Sakit Daerah: Pertemuan 2”
Senin, 19 Mei 2025
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., Ph.D., dalam pengantarnya bahwa webinar kepemimpinan ini penting untuk menunjang proses advokasi seluruh isi renstra oleh direktur rumah sakit daerah. Penyusunan renstra dilakukan oleh seluruh pimpinan di rumah sakit yang dipimpin oleh direktur rumah sakit, sehingga direktur harus memahami setiap butir yang dituangkan dalam renstra dan mempertanggungjawabkannya. Leadership merupakan atribut yang melekat pada seorang direktur rumah sakit, dimana ia memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu yang abstrak menjadi sesuatu yang terukur. Terdapat pola-pola bagaimana karakter leadership dapat terbentuk, diantaranya Nature yaitu bakat alamiah yang melekat dalam diri seseorang, Nurture atau sesuatu yang diperoleh berdasarkan latihan, dan situational yang berasal dari pembawaan situasi yang terjadi di lingkungannya. Dasar pengambilan analisis indikator leadership yang digunakan mengacu pada Framework Meta Leadership Harvard University yang kemudian telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
Ruswaldi Munir, Sp.KO., seorang leader dalam rumah sakit merupakan sentral dalam pengembangan suatu rumah sakit. Seorang direktur rumah sakit harus menggunakan pola pemikiran sense making, dimana mampu memahami perubahan yang terjadi pada internal dan eksternal rumah sakit kemudian melakukan analisa lalu menghasilkan aksi terhadap hasil analisa yang terjadi. Dengan berbekal kemampuan tersebut maka direktur rumah sakit akan lebih mudah untuk melakukan connectivity kepada bawahan yang dipimpinnya, hingga ke tahap Leading up kepada para pimpinan di atasnya. Dalam hal ini metode komunikasi yang efektif merupakan isu kunci keberhasilan, juga penting untuk menggunakan basis evidence sebagai faktor yang dapat memperkuat argumentasi kita ketika proses pengajuan anggaran.
R. Danang Sananto Sasongko, M.M., Salah satu kemampuan seorang direktur adalah mampu belajar dengan cepat, dan berani untuk mengambil langkah langkah strategis. Tantangan seorang pemimpin dalam suatu lembaga atau organisasi adalah ketika berhadapan dengan sisi gelap lembaga tersebut. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut akan selalu ada di setiap lembaga atau organisasi sehingga perlunya suatu perkumpulan untuk mengakomodir pembahasan dan problem solving mengenai seluruh pengalaman sisi gelap yang dialami para direktur.
H. Nuzelly Husnedi, MARS., menambahkan seorang direktur yang dipilih bukan karena kemampuannya maka akan menimbulkan citra yang negatif dan cenderung memiliki karakter yang tidak peduli terhadap apapun perubahan yang terjadi. Pentingnya untuk mengasah kemampuan mengambil resiko atau risk taker tingkat tinggi namun tetap logis, untuk menghadapi fase fase sulit dan genting. Tidak ada resiko yang menguntungkan namun dengan cara yang logis setidaknya mampu menyelamatkan instansi atau organisasi yang dipimpinnya dari keterjerumusan.
Reporter: Firda Alya (PKMK UGM)