Sumenep – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan selama Januari 2025.
Berdasarkan data yang dirilis oleh RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, jumlah pasien DBD yang dirawat mencapai 100 orang, dengan rincian 74 anak-anak dan 26 dewasa.
Direktur RSUD dr. Moh. Anwar, dr. Erliyati, melalui Kasi Informasi RSUD, Erfin Sukayati, M.Kes, mengungkapkan bahwa tren peningkatan kasus ini patut menjadi perhatian masyarakat.
“Musim hujan menjadi salah satu faktor utama meningkatnya kasus DBD. Genangan air yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penularan DBD,” ujarnya, Rabu (05/02/2025).
Untuk itu, RSUD dr. Moh. Anwar mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan aktif dalam mencegah penyebaran DBD. Salah satu cara yang paling efektif adalah menerapkan 3M Plus.
“3M Plus ini Menguras, Menutup, Mengubur, dan upaya tambahan seperti menggunakan kelambu saat tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan lotion anti-nyamuk, serta melakukan fogging di daerah rawan,” katanya menjelaskan.
Menurut Erfin Sukayati, meskipun fasilitas kesehatan siap menangani pasien DBD, pencegahan tetap menjadi kunci utama.
“DBD bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, jika mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, sakit kepala, dan muncul bintik merah pada kulit, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” pungkasnya.
Diharapkan, dengan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih serta melakukan 3M Plus, kasus DBD di Sumenep dapat ditekan dan tidak semakin meluas.
Sumber: madurapers.com