Dalam era persaingan yang semakin ketat di industri layanan kesehatan, rumah sakit dituntut untuk memiliki pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah analisis Cost Volume Profit (CVP). Analisis Cost Volume Profit (CVP) atau analisis biaya volume laba, merupakan suatu analisis yang dilakukan dalam tahap perencanaan untuk menentukan barapa volume barang yang harus dijual untruk mencapai suatu tingkatan laba tertentu. Untuk melakukan analisis CVP ini semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan harus dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya varaibel. Penggolongan biaya periode dan biaya produk tidak relevan untuk analisis ini. Dalam konteks CVP, biaya varaibel adalah total biaya yang akan meningkat atau menurun secara proporsional sesuai dengan jumlah layanan yang dijual, sedangkan biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan berubah, berapapun jumlah layanan yang dijual oleh rumah sakit, selama masih berada dalam suatu kapasitas tertentu.
Konsep Dasar CVP
Analisis CVP didasarkan pada beberapa asumsi dasar, antara lain:
- Biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
- Harga jual per unit layanan tetap konstan.
- Volume layanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas.
- Komposisi layanan yang dijual tetap konstan.
Komponen CVP
Analisis CVP melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:
- Biaya Tetap (Fixed Cost): Biaya yang tidak berubah Totalnya seiring dengan perubahan volume layanan, seperti biaya gedung, biaya peralatan, dan gaji staf tetap.
- Biaya Variabel (Variable Cost): Biaya yang berubah totalnya secara proporsional dengan perubahan volume layanan, seperti biaya obat-obatan, biaya bahan medis, dan biaya tenaga medis langsung.
- Harga Jual (Selling Price): Harga per unit layanan yang dikenakan kepada pasien.
- Volume Layanan (Volume of Service): Jumlah unit layanan yang diberikan kepada pasien dalam periode tertentu.
- Laba (Profit): Selisih antara pendapatan dari penjualan layanan dengan total biaya.
Analisis Titik Impas (Break-Even Analysis)
Salah satu aplikasi penting dari analisis CVP adalah analisis titik impas. Titik impas adalah kondisi di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada laba maupun rugi. Analisis titik impas membantu manajemen dalam menentukan volume layanan kesehatan yang harus dicapai agar rumah sakit tidak mengalami kerugian.
Rumus Titik Impas (dalam unit)
Titik Impas (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Contoh Kasus
Sebuah rumah sakit memiliki data sebagai berikut:
- Biaya Tetap: Rp 1.000.000.000
- Biaya Variabel per Unit Layanan: Rp 500.000
- Harga Jual per Unit Layanan: Rp 1.000.000
Dengan menggunakan rumus titik impas, dapat dihitung bahwa rumah sakit tersebut harus memberikan minimal 2.000 unit layanan agar tidak mengalami kerugian.
Manfaat Analisis CVP bagi Rumah Sakit
Analisis CVP memberikan berbagai manfaat bagi rumah sakit, antara lain:
- Penetapan Harga Layanan yang Tepat: Analisis CVP membantu manajemen dalam menentukan harga layanan yang sesuai dengan biaya dan target profitabilitas rumah sakit.
- Perencanaan Volume Layanan yang Optimal: Analisis CVP membantu manajemen dalam merencanakan volume layanan untuk mencapai target profitabilitas yang diinginkan.
- Pengendalian Biaya yang Efektif: Analisis CVP membantu manajemen dalam mengidentifikasi biaya-biaya yang perlu dikendalikan agar efisiensi meningkat.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Analisis CVP memberikan informasi yang relevan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan layanan baru, investasi peralatan, dan strategi pemasaran.