SHNet,Jakarta- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan fasilitas ruang intensif terpadu, pelaksanaan rutin forum konsultasi publik dan baksos operasi katarak gratis.
Direktur RSUD Tamansari, dr. Agus Ariyanto Haryoso, MARS mengatakan hal itu pada tiga acara penting yakni peresmian ruang intensif terpadu, forum konsultasi publik (FKP), dan baksos operasi katarak gratis bekerjasama dengan Baznas RI dan Perdami Jaya di RSUD Tamansari, Senin (20/01/2025).
Acara dihadiri oleh, Kasudinkes Jakarta Barat: Bapak dr. Erizon Safari, MKK, Camat Tamansari: Bapak Tumpal Hasiholan A, S.Sos, ME, Kabag Penjaminan Mutu dan Utilisasi BPJS Kesehatan Jakarta Barat: dr. Fahria Syawal, M.I.Kom, Ketua Perdami Jaya yang dalam hal ini diwakili oleh dr. Aisyah, Sp.M, Ketua Baznas RI, Kepala Puskesmas Kecamatan Tamansari
Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, Para lurah se-kecamatan Tamansari, narasumber, RT, RW, kader sekitar
Direktur RSUD Tamansari, dr. Agus Ariyanto Haryoso, MARS mengatakan pihaknya telah membangun 7 bed intensif, yaitu 1 bed High Care Unit / HCU, 1 bed ICU isolasi dewasa, 2 bed ICU dewasa, 1 bed PICU, dan 2 bed NICU. Kami berproses pembangunan selama kurang lebih 3 bulan dan akhir Desember 2024 sudah selesai dibangun.
“Kami berharap ruang intensif ini dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat yang membutuhkan. Kami terus berkomitmen mewujudkan standar yang dipersyaratkan BPJS, sebagai mitra utama kami. Saat ini kami juga sedang berproses untuk mewujudkan pelayanan KRIS sebelum Juni 2025,” katanya.
Lebih lanjut Agus Ariyanto Haryoso mengatakan, untuk FKP dilaksanakan per tahun, kami mengundang stakeholder terkait, termasuk Puskesmas, lurah, RT, RW, dan kader dengan harapan mendapat masukan berharga untuk peningkatan layanan kesehatan.
Penguatan Layanan Kesehatan Mata
RSUD Tamansari memiliki amanah dari Dinkes DKI Jakarta untuk penguatan layanan kesehatan mata, maka tahun ini tema FKP yang diambil adalah kesehatan mata, dalam hal ini penyakit katarak, sekaligus kami melaksanakan baksos operasi katarak gratis dengan menggunakan metode canggih dan cepat Phacoemulsifikasi selama 15-30 menit saja, tanpa jahitan, luka operasi kecil, sehingga proses penyembuhan bisa berjalan sangat cepat sekitar 7 – 14 hari.
Dikatakan Agus Ariyanto Haryoso, katarak adalah penyebab 80 % kebutaan pada lansia, kami berkomitmen membantu pemerintah dan perdami bersama memberantas buta katarak. Selain memiliki 2 spesialis mata dan rutin melakukan operasi katarak untuk pasien umum dan BPJS, kami juga sampai dengan hari ini, telah melakukan 4 kali kerjasama operasi katarak gratis bersama perdami jaya sejak tahun 2024 hingga sekarang.
“Kami berterima kasih kepada donatur Baznas RI yang sudah kali kedua membantu pendanaan operasi katarak gratis di RSUD Tamansari. Semoga operasi Sabtu 25 Januari nanti berjalan lancar, juga proses kontrol post operasi hari ke-1 dan ke-7,” ujarnya.
Ada pun dari target 50 peserta yang akan dioperasi pada Sabtu, 25 Januari nanti, sebanyak 150 orang sudah mendaftar, panitia menyaring peserta menjadi 80 orang yang diundang untuk hadir dalam acara skrining katarak pada hari ini. Baznas RI juga memberikan santunan kepada peserta yang berhasil dilakukan operasi.
Saat ini pasien yang mengalami katarak sudah semakin muda, bahkan usia 30 tahun awal. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan merokok, kurangnya konsumsi antioksidan sayur dan buah, pola hidup yang tidak sehat, pajanan sinar matahari, dan Diabetes Mellitus di usia muda karena konsumsi gula berlebih dan pola hidup yang tidak sehat. Ada pun katarak juga dapat terjadi sejak bayi baru lahir karena adanya katarak kongenital yang didapatkan sejak janin di dalam kandungan.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala katarak untuk dapat memeriksakan matanya segera ke layanan kesehatan terdekat, baik Puskesmas dan RS. Karena operasi katarak dapat dibiayai penuh oleh BPJS Kesehatan sesuai indikasi.
Gejala katrak diantaranya mata buram/kabur seperti melihat kabut asap/awan, ada lingkaran putih saat memandang sinar, membutuhkan cahaya terang untuk membaca/aktivitas, sulit melihat di malam hari, penglihatan tetap kabur walau sudah berganti-ganti kacamata, mata sensitif terhadap cahaya, penglihatan ganda, dan warna memudar/cenderung menguning saat melihat pandangan ganda jika melihat dengan satu mata. (sur)
Sumber: sinarharapan.net