RSUD Pandega Pangandaran terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan meluncurkan program Mapay Pandega (Manajemen Sapa Pandega). Program ini dirancang untuk mendekatkan manajemen rumah sakit dengan pasien melalui dialog langsung yang terbuka dan membangun.
Program Mapay Pandega kembali dilaksanakan. Direktur RSUD Pandega, dr. Hj. Titi Sutiamah, MM, memimpin langsung kegiatan ini. Dalam program tersebut, manajemen rumah sakit menyapa pasien, mendengarkan keluhan, dan menerima masukan untuk perbaikan layanan.
“Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan pasien benar-benar dipahami. Melalui dialog langsung ini, kami bisa mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki agar layanan semakin optimal,” kata Titi.
Mapay Pandega bukan sekadar program keliling biasa. Program ini memberikan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan keluhan mereka secara langsung kepada pihak rumah sakit tanpa harus melalui prosedur formal yang rumit.
“Sering kali pasien merasa kesulitan menyampaikan keluhan melalui jalur resmi. Dengan pendekatan ini, mereka merasa lebih nyaman karena didengar langsung oleh manajemen,” ujar seorang staf RSUD yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Salah satu pasien, Siti (40), mengungkapkan kepuasannya setelah mengikuti dialog tersebut. “Saya merasa dihargai karena dokter sendiri yang mendengarkan keluhan saya. Biasanya, hal seperti ini sulit saya sampaikan,” katanya.
Titi menegaskan bahwa masukan dari pasien adalah elemen penting dalam evaluasi pelayanan RSUD Pandega. “Setiap keluhan dan masukan dari pasien akan kami jadikan bahan perbaikan. Ini bukan hanya sekadar program formalitas, tetapi bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan layanan,” ungkapnya.
Ia juga memastikan bahwa Mapay Pandega akan terus dilakukan secara konsisten. Kamis, (09/01/2025).
“Insya Allah, program ini akan menjadi bagian dari budaya
pelayanan RSUD Pandega
. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Pangandaran mendapatkan layanan kesehatan terbaik,” tambah Titi.
Melalui program ini, RSUD Pandega berharap dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat. Pendekatan humanis dan dialogis seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Pandega sebagai penyedia layanan kesehatan yang berkualitas.
“Kepercayaan masyarakat tidak bisa diraih dengan mudah. Tapi dengan konsistensi dan pelayanan yang tulus, kami yakin bisa menjadi pilihan utama masyarakat Pangandaran,” ujar Titi.
Program ini juga memberikan peluang bagi manajemen untuk memahami kebutuhan pasien secara langsung. Dengan begitu, pihak rumah sakit dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pelayanan mereka, sekaligus mencari solusi yang lebih tepat sasaran.
Ke depan, RSUD Pandega berencana mengembangkan cakupan Mapay Pandega. Tidak hanya fokus pada pasien di rumah sakit, program ini juga akan mencakup kunjungan ke masyarakat melalui layanan kesehatan keliling.
“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan kami tidak hanya dirasakan di rumah sakit, tetapi juga menjangkau masyarakat yang berada di pelosok,” jelas Titi.
Dengan Mapay Pandega, RSUD Pandega Pangandaran menunjukkan komitmen nyata dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui dialog langsung dengan pasien, rumah sakit ini berusaha memahami kebutuhan masyarakat sekaligus terus berbenah demi menjadi rumah sakit pilihan utama di wilayahnya. (KMP/infopriangan.com)
Sumber: infopriangan.com