LAJUR.CO, KENDARI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari memperkenalkan penggunaan peralatan canggih bernama Mamografi yang melengkapi pelayanan medis pasien di rumah sakit plat merah tersebut. Kehadiran Mamografi memungkinkan tenaga medis dapat melakukan prosedur deteksi dini kanker payudara.
Pemeriksaan menggunakan Mamografi menyasar wanita berusia 40 tahun ke atas, baik yang memiliki keluhan maupun yang hanya ingin melakukan pemeriksaan sebagai langkah pencegahan.
Pengenalan alat Mamografi bertepatan dengan momen perayaan dua tahun beroperasinya RSUD Kota Kendari yang dulunya bernama RSUD Abunawas.
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Medis, Sarana, Prasarana, dan Pelaporan RSUD Kota Kendari, dr Rosita, layanan Mamografi sebenarnya sudah tersedia sejak tahun lalu. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaannya.
“Di puskesmas, masyarakat sudah mulai tahu karena kami sudah bekerja sama dengan BPJS, sehingga mereka bisa mengakses layanan ini. Tetapi, di luar itu masih banyak yang belum tahu bahwa kami memiliki layanan mamografi. Di sini menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkannya,” ucap dr. Rosita, Kamis (30/1/2025).
Pendaftaran layanan pemeriksaan deteksi dini kanker payudara secara cuma-cumq tersebut dibuka mulai Kamis, 23 Januari 2025. Layanan ini langsung mendapat respon positif dimana jumlah yang mendaftar membludak hingga mencapai kuota 50 pasien pada hari pertama pendaftaran.
“Kami membuka pendaftaran sejak Kamis lalu, tetapi besoknya sudah penuh dengan kuota awal 50 pasien. Namun, karena ada beberapa masyarakat yang sangat membutuhkan pemeriksaan ini, kami menambah kuota hingga 56 pasien,” tutur dr. Rosita.
Ia mengatakan, keterbatasan kuota tersebut disebabkan oleh minimnya sumber daya manusia yang dimiliki RSUD Kota Kendari. Saat ini, hanya ada satu dokter radiologi yang menangani pemeriksaan, sehingga pelayanan harus dilakukan secara bertahap.
Pemeriksaan itu berlangsung mulai 30 Januari hingga 6 Februari 2025. Setiap hari, 10 pasien menjalani pemeriksaan dengan durasi sekitar 10-15 menit, dan hasilnya dapat diterima melalui WhatsApp pada hari berikutnya.
Salah satu peserta pemeriksaan, Irni, mengaku senang dengan adanya layanan tersebut karena Ia bisa mengetahui kondisi kesehatan payudaranya meskipun tidak mengalami gejala apa pun.
“Alhamdulillah, saya dapat memeriksanya meskipun tidak ada gejala, setidaknya kita bisa tahu kondisi tubuh sendiri. Saya dapat informasi pemeriksaan dari teman-teman di tempat kerja,” ungkap Irni.
Ia berharap hasil pemeriksaannya sesuai dengan yang diharapkan dan tidak ada hal yang mengkhawatirkan. “Pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” tambahnya.
Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan kuota dalam pemeriksaan gratis tersebut, RSUD Kota Kendari tetap memberikan opsi pemeriksaan mamografi melalui layanan BPJS Kesehatan.
“Jika kuota sudah penuh, pasien tetap bisa melakukan pemeriksaan Mamografi menggunakan BPJS. Namun, prosedurnya berbeda. Mereka harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter penanggung jawab di poli yang bersangkutan, seperti Poli Bedah Onkologi atau Bedah Umum,” kata dr. Rosita.
Sumber: lajur.co