KUDUS, Joglo Jateng – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, sebagai fasilitas kesehatan utama di Kabupaten Kudus, tengah menghadapi lonjakan jumlah pasien yang cukup signifikan, dalam beberapa bulan terakhir.
Humas RSUD Loekmono Hadi, dr. Taura Avensia mengatakan, situasi ini disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk meningkatnya prevalensi penyakit seperti Demam Berdarah (DB) serta kondisi cuaca yang turut mempengaruhi kesehatan masyarakat di Kudus.
“Memang harus ada ruang tambahan untuk antisipasi pasien di IGD. Saat ini bukan hanya alurnya yang terhambat, tapi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit ini membludak lebih banyak dari biasanya dalam sekitar 3 bulan terakhir ini. Kondisi masyarakat, angka sakit lebih tinggi dari bulan sebelumnya, mungkin dipengaruhi oleh faktor cuaca juga,” jelasnya, Kamis (16/1/25).
Lebih lanjut, saat ini RS sudah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi lonjakan pasien. Salah satunya dengan menambah tenaga medis serta memperluas ruang-ruang fasilitas RS. Namun, ia menyebutkan kapasitas yang ada belum ideal dan perluasan lebih lanjut masih dibutuhkan, mengingat tingginya jumlah pasien yang harus dilayani.
“Jumlah pasien yang datang memang banyak, tenaga medis sudah kami tambah dan perluasan ruang juga sudah dilakukan. Namun, kami berharap tetap menambah kapasitas rumah sakit tipe C untuk mengantisipasi lonjakan pasien, tidak hanya di rumah sakit kami, tetapi juga untuk masyarakat Kudus pada umumnya,” terangnya.
Saat ini, ia menyebutkan kapasitas IGD di RSUD Loekmono Hadi sudah menampung sekitar 40 pasien, padahal idealnya hanya dapat menampung 20-25 pasien. Namun, pihaknya berencana menambah 30 bed lagi pada 2025 mendatang dan akan ada penambahan tenaga medis serta sarpras untuk mendukung hal tersebut.
“Penambahan ini akan difokuskan di bagian belakang dan ruang laboratorium akan dipindahkan untuk memberikan ruang lebih bagi pasien,” katanya.
Bupati Kudus Terpilih, Sam’ani Intakoris bersama Wakil Bupati Kudus Terpilih, Bellinda Putri Sabrina Birton, turut memberikan tanggapan terkait situasi ini. Menurutnya, pembangunan fasilitas RS yang lebih besar memang menjadi kebutuhan mendesak.
“Memang penting, kami membutuhkan rumah sakit yang lebih besar. Ada beberapa masukan terkait resepsionis yang masih kurang dalam menampung pasien, serta pelayanan yang harus lebih ramah. Paling urgent memperluas ruang UGD karena pasien yang datang semakin banyak, otomatis SDM harus ditambah,” kata Sam’ani.
Selain itu, ia menambahkan pentingnya pembangunan jembatan terbuka sebagai penyambung dan perluasan area parkir untuk mempermudah akses pasien dan pengunjung RS. “Di lantai 2 dan 3 dibangun mall dan lantai 4 akan dijadikan ruang pasien. Sementara di lantai bawah akan disediakan area parkir yang lebih luas. Kami masih mencari skema investasi, apakah dengan pemkab atau melalui kerja sama dengan pihak RS,” tuturnya.(uma/sam)
Sumber: joglojateng.com