MALANG KOTA – Selain menarget jadi rumah sakit (RS) tipe A, RSUD Kota Malang juga dipersiapkan menjadi RS pendidikan utama.
Dengan status itu, RSUD Kota Malang bisa memiliki layanan lengkap.
Namun untuk menuju ke sana, ada beberapa dokter spesialis lagi yang harus ditambah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, saat ini, RSUD Kota Malang berstatus RS pendidikan satelit.
“Untuk menuju RS pendidikan utama, minimal harus ada 20 dokter spesialis,” katanya.
Terdiri dari 11 dokter spesialis klinik, empat dokter spesialis non-klinik, serta delapan dokter subspesialis.
Sementara saat ini RSUD Kota Malang baru memiliki beberapa dokter spesialis.
Selain dokter spesialis, ada persyaratan lain yang harus dipenuhi.
Misalnya saja rasio dokter dengan pasien yang sesuai standar, fasilitas dan peralatan medis yang memadai, hingga sistem manajemen dan pengawasan mutu.
”Kalau itu, sudah terpenuhi nanti akan ditetapkan oleh Kemenkes. Namun, pengelolaannya tetap di bawah pemkot,” terang Husnul.
Ditanya soal target menjadi RS Pendidikan Utama, Husnul menyebut masih menunggu.
Sebab, ada beberapa dokter yang sedang menempuh pendidikan.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Malang dr Rina Istarowati menjelaskan, saat ini sudah ada 13 dokter spesialis.
Yakni spesialis penyakit dalam, obgyn, saraf, paru-paru, anak, gigi, bedah, kulit dan kelamin, rehab medik, patologi anatomi, patologi klinik, radiologi, dan anestesi.
“Kalau secara jumlah ada sekitar 24 orang,” sebut Rina.
Selain itu, ada beberapa dokter spesialis yang masih sekolah.
Yakni dokter spesialis jantung, bedah saraf, THT, paru, dan mikrobiologi.
Sementara dokter subspesialis endokrin baru masuk sekolah pada tahun 2024.
Jika sudah lengkap, nantinya RSUD Kota Malang bisa menjadi wahana pendidikan bagi kampus.
Saat ini, RSUD Kota Malang baru bekerja sama dengan FK UIN Maliki Malang. (mel/adn)
Sumber: radarmalang.jawapos.com