BANGKALAN, RadarMadura.id — Setiap orang berpotensi mengalami kelainan. Salah satunya, bentuk tulang rawan di antara kedua lubang hidung. Yakni, bentuk septum atau hidung yang tidak lurus.
Penanggung Jawab Poli THT RSUD Syamrabu dr. Indah Yuliarini, SP THT-KL menerangkan, kelainan bentuk tulang hidung dapat ditangani melalui septoplasty.
Yakni, prosedur pembedahan yang dilakukan untuk meluruskan atau memperbaiki bentuk tulang rawan di antara kedua lubang hidung (septum).
”Septoplasty diperlukan karena bentuk septum yang tidak lurus dapat menghalangi satu sisi hidung, sehingga aliran udara juga menjadi terganggu, ” ujarnya.
Pada beberapa kasus, bengkoknya septum dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Misalnya, mimisan yang berulang, gangguan saat tidur, hidung tersumbat, nyeri kepala dan dapat menyebabkan sinusitis.
Operasi septoplasty dilakukan dengan memotong septum yang bengkok. Kemudian mengatur kembali posisi potongan septum menjadi lurus. “Dengan begitu, septum berada tepat pada tengah-tengah hidung dan jalan napas kedua lubang hidung bisa kembali terbuka,” imbuhnya.
Sebelum melakukan prosedur septoplasty, dokter akan melakukan pemeriksaan bagian dalam hidung melakui endoskopi hidung. Kemudian akan ditentukan jadwal operasi septoplasty.
Pada saat operasi dilakukan, dokter akan melakukan pembiusan. Kemudian, dokter akan membuat sayatan di septum hidung untuk mengangkat selaput lendir yang melindungi septum. Selanjutnya, dokter akan memotong sebagian tulang yang deviasi atau bengkok.
”Setelah itu, dokter akan menutup kembali septum dengan selaput mukosa,” selanjutnya.
Bekas sayatan itu tidak membutuhkan jahitan. Umumnya, perban saja cukup untuk menjaga septum dan selaput lendir tetap berada pada posisinya. Biasanya, prosedur bedah septoplasty hanya memakan waktu 30–90 menit.
Guna mengurangi risiko terjadinya efek samping pascaoperasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yakni, hindari aktivitas berat dan hindari membuang ingus minimal tiga hari setelah operasi septoplasty.
”Tinggikan kepala saat tidur dengan menggunakan bantal yang ditumpuk. Pastikan Anda memahami instruksi dari dokter mengenai perawatan dan pengobatan hidung setelah operasi septoplasty,” katanya. (jup)
Sumber: radarmadura.jawapos.com