Dalam perhitungan biaya rumah sakit, terdapat berbagai metode yang digunakan untuk menganalisis unit cost atau biaya per unit layanan kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit. Salah satu konsep yang sering disalahpahami sebagai metode analisis unit cost adalah double distribution. Padahal, double distribution bukanlah metode analisis unit cost, melainkan metode distribusi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari unit pendukung ke unit produksi di rumah sakit.
Double distribution berfokus pada proses pengalokasian biaya secara bertahap dari unit yang memberikan dukungan, seperti departemen manajemen, sanitasi, dan pemeliharaan, ke unit produksi yang langsung terlibat dalam memberikan layanan medis kepada pasien, seperti ruang perawatan, laboratorium, dan ruang operasi. Metode ini memastikan bahwa semua biaya pendukung yang dibutuhkan untuk menjalankan layanan medis tersebut terdistribusi secara proporsional dan akurat ke unit yang menggunakannya.
Namun, penting untuk memahami bahwa double distribution tidak digunakan untuk menganalisis atau menghitung unit cost secara keseluruhan. Sebaliknya, double distribution adalah bagian dari proses distribusi biaya untuk memastikan bahwa setiap unit produksi mendapatkan alokasi biaya yang sesuai dari unit pendukung. Setelah biaya didistribusikan, barulah rumah sakit dapat menggunakan metode lain, seperti metode tradisional atau metode berbasis aktivitas (Activity-Based Costing/ABC), untuk menghitung unit cost dari setiap layanan medis yang disediakan.
Selain itu, dalam literatur akademik dan referensi keuangan rumah sakit, istilah double distribution tidak ditemukan secara eksplisit sebagai metode analisis unit cost. Istilah ini lebih bersifat deskriptif untuk menjelaskan langkah distribusi biaya dalam sistem alokasi biaya rumah sakit. Oleh karena itu, pemahaman yang tepat sangat penting agar rumah sakit tidak salah dalam mengaplikasikan metode yang sebenarnya dan tetap fokus pada teknik-teknik yang secara akademik diakui untuk menghitung dan menganalisis unit cost secara akurat.
Dalam dunia akuntansi biaya, pemahaman mengenai penentuan cost object dan konsep different cost for different purpose menjadi esensial. Cost object adalah elemen yang biayanya akan diukur, seperti layanan medis tertentu, prosedur operasi, atau fasilitas rawat inap. Penentuan cost object yang jelas membantu rumah sakit dalam mengalokasikan dan menganalisis biaya dengan lebih tepat. Konsep different cost for different purpose menekankan bahwa biaya dapat bervariasi tergantung pada tujuan analisis—misalnya, biaya yang relevan untuk penetapan harga layanan mungkin berbeda dengan biaya yang relevan untuk pengendalian anggaran.
Oleh karena itu, penting bagi rumah sakit untuk menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan analisis mereka dan memahami bahwa double distribution hanyalah salah satu langkah dalam distribusi biaya, bukan alat analisis unit cost secara menyeluruh. Dengan memahami konsep dasar dalam akuntansi biaya, rumah sakit dapat memastikan bahwa pengalokasian biaya dan penentuan unit cost dilakukan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan pengelolaan keuangan mereka (Barkah WP).