Target costing dapat didefinisikan sebagai suatu alat manajemen biaya yang dapat dipergunakan untuk mengurangi biaya dari suatu produk, selama masa hidup produk tersebut. Faktanya, target costing bukan merupakan suatu teknik untuk mengkuantifikasikan biaya, melainkan program pengurangan biaya yang menyeluruh, yang bahkan sudah dimulai sebelum rancangan pertama dari produk tersebut disusun. Target costing merupakan suatu pendekatan untuk mengurangi biaya dari suatu produk yang baru sepanjang masa hidup dari produk tersebut.
Tahapan penerapan target costing
- Market Driven Costing
Dalam market driven costing, rumah sakit akan menentukan target harga jual dari produk atau layanan baru tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengambil harga jual dari produk atau layanan yang sudah ada, dan harga jual tersebut disesuaikan dengan fasilitas tambahan yang terdapat dalam layanan baru tersebut. Penyesuaian harga jual tersebut dilakukan dengan menanyakan pada konsumen dalam riset pasar yang dilakukan rumah sakit. Penentuan harga jual akan disesuaikan dengan volume layanan, semakin tinggi volume yang ingin dicapai, maka harga jual harus diturunkan dan sebaliknya.
- Product level target costing
Dalam tahapan ini, rumah sakit akan menghitung current cost untuk membuat produk layanan tersebut, Current cost merupakan biaya-biaya yang akan dikeluarkan rumah sakit untuk membuat layanan tersebut dalam kondisi rumah sakit saat ini.
Pada dasarnya terdapat tiga cara pengurangan biaya yang dapat dilakukan rumah sakit, yaitu:
- Reverse engineering, dalam metode ini rumah sakit akan membongkar produk layanan sejenis yang dihasilkan oleh pesaing untuk menemukan rancangan produk yang lebih effisien.
- Value analysis, dalam metode ini rumah sakit berusaha untuk memperbandingkan antara biaya komponen untuk menghasilkan fitur-fitur yang dikehendaki oleh konsumen. Jika biaya dari komponen tersebut melebihi kontribusi komponen tersebut dalam menciptakan nilai bagi konsumen, maka rumah sakit harus mencoba untuk mengurangi biaya komponen tersebut
- Perbaikan proses (process improvement), dalam metode ini rumah sakit berusaha untuk mencarai cara-cara atau metode produksi yang lebih effisien untuk membuat produk layanan tersebut.
- Component level target costing
Dalam value analysis untuk component level target costing, rumah sakit akan membandingkan antara biaya per unit dari masing-masing komponen untuk memproduksi layanan tersebut dengan kontribusi komponen tersebut terhadap functionality dari layanan tersebut berdasarkan apa yang diinginkan oleh konsumen. Dalam perbandingan tersebut akan terlihat mana komponen yang kontribusi biayanya lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi functionality. Untuk komponen-kornponen tersebut, maka harus ada target penurunan biaya komponen dan sebaliknya. Salah satu unsur yang akan membentuk target cost dari produk terse but adalah penjumlahan dari target biaya masing-masing komponen.
- Chained target costing
Jika ternyata biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan rumah sakit melebihi target cost yang telah ditentukan, maka rumah sakit seharusnya membatalkan produksi produk baru tersebut, kecuali jika produk tersebut merupakan produk/layana stratejik rumah sakit. Produk/layanan stratejik merupakan produk yang penting yang harus dimiliki perusahaan sebagai bagian dari stratejik rumah sakit. Jika produk ini tidak jadi dibuat, akan bisa menghambat rumah sakit dalam mencapai tujuannya, misalkan jika produk/ layanan tersebut tidak dibuat maka pangsa pasar rumah sakit dapat digerogoti oleh pesaingnya. Jika produk yang akan diperkenalkan adalah produk stratejik, maka meskipun target cost rumah sakit tidak dapat dicapai, maka produk tersebut tetap harus diperkenalkan, meskipun dengan konsekuensi pengurangan target marjin rumah sakit (HP).
Referensi: Manajemen akuntansi lanjutan, IAI