BANGKALAN, RadarMadura.id – Perkembangan RSUD Syamrabu dianggap cukup pesat. Tidak heran banyak rumah sakit pelat merah lain yang melakukan studi tiru di fasilitas kesehatan (faskes) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan itu.
Misalnya, RSUD Ibnu Sina Gresik dan RSUD Waluyo Jati, Kraksan, Kabupaten Probolinggo. Kamis (12/9) giliran manajemen RSUD dr H Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan yang melakukan studi tiru di RSUD Syamrabu.
Direktur RSUD Smart Pamekasan Budi Santoso mengaku dirinya pernah menjadi pegawai RSUD Syamrabu.
Kini kondisinya sangat jauh berbeda dengan dulu. Karena itu, dirinya tertarik melaksanakan studi tiru di rumah sakit terbesar di Bangkalan itu.
”Kami ingin tahu apa yang membuat mereka (RSUD Syamrabu) bisa lebih maju. Padahal, basic RSUD Syamrabu ini sama dengan kami.
Masyarakatnya sama, pendapatan awalnya juga sama, tetapi kini RSUD Syamrabu lebih berkembang pesat,” ujarnya.
Ada dua poin penting yang menjadi fokus studi tiru yang dilakukan di RSUD Syamrabu. Yakni, pemberian remunerasi dan layanan unit transfusi darah (UTD) yang diterapkan RSUD Syamrabu.
Pria yang biasa disapa Dokter Budi itu menambahkan, remunerasi sangat penting diperhatikan karena berkaitan dengan kesejahteraan pegawai. Juga bisa menjadi motivasi kerja pegawai. Apabila remunerasi terjamin, kualitas layanan akan semakin baik.
”Karena pada hakekatnya orang yang bekerja itu ingin kesejahteraannya lebih baik dan mendapat upah layak,” ujarnya.
Di sisi lain, RSUD Smart juga ingin membuka layanan UTD yang lebih dulu diterapkan di RSUD Syamrabu. Dengan demikian, pihaknya memilih RSUD Syamrabu sebagai lokus studi tiru untuk mendapat saran dan masukan tentang apa saja yang harus dipersiapkan.
”Yang membuka layanan UTD ini kan tidak semua rumah sakit. Tetapi, di RSUD Syamrabu sudah dibuka,” sambungnya.
Direktur RSUD Syamrabu Farhat Surya Ningrat menyatakan, pendapatan pegawai bergantung pada jasa pelayanan (jaspel).
Jadi, pendapatan yang diperoleh bergantung pada kinerja. ”Dengan begitu, pegawai di rumah sakit kami termotivasi untuk terus bekerja dengan baik,” imbuhnya.
UTD yang dibuka tahun ini mampu meningkatkan mutu layanan. Sebab, ketersediaan darah untuk pasien yang menjalani rawat inap lebih terjamin.
”Masyarakat bisa langsung menjalani donor darah apabila ada anggota keluarga yang membutuhkan,” katanya. (jup)
Sumber: radarmadura.jawapos.com