Mataram (Suara NTB) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, terus mendulang prestasi di tingkat daerah maupun nasional. Juara diborong dari dua kategori lomba inovasi daerah.
Rumah sakit plat merah di bawah kepemimpinan dr. Hj. NK. Eka Nurhayati ini, meraih juara pertama dan kedua kategori inovasi daerah bidang pelayanan publik. Inovasi daerah berupa Respon Cepat Serangan Jantung untuk Harapan Hidup Meningkat atau RAJA HARUM meraih juara pertama. Inovasi ini bertujuan meningkatkan kecepatan dan kualitas penatalaksanaan pasien dengan serangan jantung serta meningkatkan harapan hidup masyarakat dengan penyakit gagal jantung.
Inovasi ini masih dalam satu rangkaian inovasi pelayanan respons cepat melalui aplikasi emergency buttom yang telah lebih dulu diluncurkan. Kehadiran layanan ini akan membuat pelayanan semakin progresif dalam melakukan langkah-langkah penyelamatan kedaruratan.
Sementara, Automatic Stop Order Berbasis Elektronik (ASELOLE) meraih juara kedua. Inovasi ASELOLE dilatarbelakangi salah satunya meningkatnya resistensi atau kekebalan antimikroba antibiotik yang diberikan kepada orang sakit, sehingga antibiotik itu tidak berfungsi lagi jika sewaktu-waktu pasien itu masuk ke rumah sakit dengan infeksi.
Dalam penggunaan antiobiotik permasalahan yang sering timbul dan terjadi di RSUD Kota Mataram adalah penggunaan antibiotik yang terlalu lama yang awalnya tercatat dalam rekam medis manual dan ditulis tangan oleh tenaga apoteker di rawat inap, sehingga tidak terbacanya informasi tersebut akibat sering tertindihnya atau terlewatinya informasi ASO (automatic stop order) atau penghentian penggunaan secara otomatis tersebut.
Tujuan inovasi ASELOLE ini adalah perbaikan kualitas penggunaan antibiotik yang dapat ditekan dengan ASO atau penghentian penggunaan secara otomatis dalam bentuk elektronik yang telah dirancang. Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik jika melebihi waktu penggunaan dan tidak adanya tanda-tanda infeksi maka penggunaan antibiotik harus dihentikan.
Penurunan kejadian infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba resisten karena waktu penggunaan antibiotik tidak berlarut-larut atau melebihi batas penggunaan. Selain itu, mempermudah tenaga medis memantau penggunaan antibiotik .
Selain itu, RSUD Kota Mataram juga meraih juara 2 kategori inovasi daerah bidang tata kelola pemerintahan. Inovasi SiWalet (Digitalisasi Pengawasan Limbah Medis Terintegrasi).
Digitalisasi limbah medis ini dianggap penting karena mempengaruhi laporan data timbunan limbah medis yang dihasilkan fasilitas pelayanan kesehatan kepada pemerintah.
Inovasi Digitalisasi Pengawasan Limbah Medis Terintegrasi (siWalet) yang merupakan platform digital berbasis situs web mampu memantau dan melacak perjalanan limbah medis real-time dari unit penghasil limbah sampai ke TPS limbah B3, mudah digunakan dan minim biaya. (cem/*)
Sumber: suarantb.com