Rangkasbitung (ANTARA) – RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini kekurangan tenaga dokter spesialis bedah urologi, spesialis bedah saraf dan spesialis forensik.
“Kami masih kekurangan tenaga dokter spesialis, karena belum memiliki sarana dan prasarananya,” kata Direktur RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Budhi Mulyanto di Lebak, Selasa.
Ia mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga kini belum mengirimkan tenaga dokter spesialis bedah urologi, spesialis bedah saraf, dan spesialis forensik, karena dinilai belum belum memiliki sarana dan prasarana. Berdasarkan standar Kemenkes RI, kata dia, penyebaran dokter spesialis di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung relatif cukup.
Jumlah tenaga dokter spesialis di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, lanjut dia, tiga dokter spesialis kebidanan, tiga dokter spesialis penyakit dalam, dua dokter spesialis anestesi, satu dokter spesialis ortopedi, dua dokter spesialis THT, satu dokter spesialis anak, dua dokter spesialis mata, dua dokter spesialis kulit, dua dokter spesialis jantung, lima dokter bedah umum, dan dua dokter spesialis paru.
Selama ini, kata dia, pelayanan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bahkan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung kini sudah kelas B dengan akreditasi Paripurna.
“Kami bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik dan bekerja secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” katanya.
Menurut dia, kehadiran dokter spesialis tentu sangat dibutuhkan masyarakat karena mereka memiliki kompetensi di bidangnya dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dokter spesialis juga sudah teruji untuk penanganan penyakit sesuai bidang mereka dan mengantongi Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan Kemenkes RI.
“Kami tahun depan memastikan bisa memenuhi tiga dokter spesialis itu dan kini dilakukan pembangunan sarana dan prasarananya,” kata Budi Mulyanto.
Sementara itu sejumlah masyarakat Kabupaten Lebak mengatakan sejauh ini pelayanan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung relatif baik dan bisa terlayani oleh dokter spesialis, namun hanya kekurangan tenaga dokter spesialis bedah urologi, spesialis bedah saraf, dan spesialis forensik.
“Kami rutin setiap bulan berobat penyakit jantung ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung dan bisa dilayani sehingga tidak perlu ke RSCM Jakarta,” kata Ujang (55) warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Sumber: banten.antaranews.com