BANGKALAN, RadarMadura.id – RSUD Syamrabu Bangkalan kembali menjadi lokus studi tiru rumah sakit lain.
Kali ini giliran RSUD Waluyo Jati Kraksan melaksanakan studi tiru ke rumah sakit rujukan milik Pemkab Bangkalan itu, Selasa (13/8).
Direktur RSUD Waluyo Jati Yessi Rahmawati mengaku melakukan studi tiru ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk mendapat pengetahuan tentang pembangunan main building.
Sebab, gedung lima lantai yang saat ini dibangun RSUD Syamrabu Bangkalan bersumber dari dana badan layanan umum daerah (BLUD).
”RSUD Syamrabu ini karakteristiknya sama dengan kami (RSUD Waliyo Jati). Kalau di sini (RSUD Syamrabu) bisa membangun main building, kenapa kami tidak?” ujarnya.
RSUD Waluyo Jati juga ingin membangun gedung utama di lembaganya.
Karena itu, pihaknya membawa jajarannya untuk studi tiru di rumah sakit yang dinakhodai Farhat Surya Ningrat tersebut.
Namun, pengalaman yang didapatkan bukan hanya tentang pembangunan main building. Tetapi juga tentang jenis layanan.
Salah satunya, layanan cath lab atau kateterisasi jantung yang sudah diterapkan di RSUD Syamrabu.
”Beberapa layanan yang saat ini sedang kami upayakan ternyata sudah ada di RSUD Syamrabu seperti cath lab,” tutur dokter spesialis obgyn itu.
Kemudian, layanan hemodialisis. Saat ini lembaganya juga tengah mempersiapkan untuk membuka layanan cuci. Namun, ternyata layanan itu sudah berjalan 10 tahun di RSUD Syamrabu.
”Lalu, layanan urologi di sini sudah berjalan. Sedangkan di kami (RSUD Waluyo Jati) dokternya baru ada,” sambungnya.
Yessi juga mengapresiasi penerapan layanan unit transfusi darah (UTD) di RSUD Syamrabu Bangkalan.
Sebab, salah satu layanan yang cukup menguras anggaran di lembaganya adalah penyediaan darah. Sedangkan adanya layanan UTD akan mampu mengefisiensi pengeluaran.
”Layanan kepada pasien juga akan lebih maksimal,” tuturnya.
Direktur RSUD Syamrabu Farhat Surya Ningrat mengaku tidak hanya menerima studi tiru dari RSUD Waluyo Jati.
Lembaganya juga menerima kunjungan dari RSUD Ibnu Sina Gresik, Kamis (8/8).
”Kami menyambut baik siapa pun yang mau berdiskusi dan tukar pendapat tentang layanan ataupun terobosan yang ada di rumah sakit ini,” katanya.
Yang pasti, keberhasilan layanan dan pengembangan yang ada di RSUD Syamrabu tidak lepas dari peran banyak pihak. Terutama tenaga kesehatan (nakes) di lembaganya.
”Untuk mendorong agar pelayanan maksimal, kita penuhi kesejahteraan para nakes,” katanya. (jup)
Sumber: radarmadura.jawapos.com