MANGUPURA, NusaBali – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Giri Asih yang merupakan rumah sakit baru milik Pemkab Badung sudah rampung dikerjakan, bahkan sudah dipelaspas pada 26 Januari 2024.
Sayangnya, hingga saat ini rumah sakit dengan tipe C yang ada di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal itu masih belum bisa beroperasi.
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Made Padma Puspita, tak menyangkal hal tersebut. Menurut dia, belum beroperasinya RSUD Giri Asih karena perlu pembentukan organisasi. Selain itu, dalam aturan terbaru juga menunggu rekrutmen CPNS yang akan ditempatkan di beberapa rumah sakit dan Dinas Kesehatan, termasuk salah satunya RSUD Giri Asih.
“Berbeda dengan swasta, kami di sini ada mekanisme anggaran dan kemarin sudah beres. Sekarang bagaimana tentang organisasinya seperti direktur dan struktur. Secara ortal (organisasi tata laksana), organisasinya sudah terbentuk,” ujar dr Puspita belum lama ini.
Selain pembentukan organisasi, saat ini juga tengah bersiap untuk rekrutmen CPNS. Menurut informasi, Kabupaten Badung akan mendapatkan sebanyak 620 formasi dari KemenPAN-RB dan Kementerian Kesehatan yang akan ditempatkan di beberapa fasyankes seperti di RSD Mangusada, Dinas Kesehatan, RSUD Suwiti, dan RSUD Giri Asih. “Jadi untuk rekrutmen CPNS-nya sudah terpasang. Namun untuk waktunya kapan, itu tergantung pusat, bukan kita,” jelas dr Padma.
Mantan Wakil Direktur Pelayanan RSD Mangusada tersebut melanjutkan, sesuai harapan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, RSUD Giri Asih sudah bisa beroperasi tahun ini. Namun sebelum beroperasi, RSUD Giri Asih juga harus menjalani beberapa tahapan, seperti akreditasi terlebih dahulu.
RSUD Giri Asih, lanjut dr Padma, berstatus tipe C karena sudah memiliki 100 tempat tidur (bed) dan mungkin nanti akan ada pengembangan-pengembangan. “Harapan kami dan arahan dari Pak Bupati, tahun ini harus beroperasi. Tahun ini beroperasi pun ada tahapannya. Harus akreditasi dahulu, baru boleh melayani pasien BPJS, kalau pasien umum boleh,” katanya.
Disinggung tentang pemberian nama RSUD Giri Asih, kata dr Padma, hal tersebut didasarkan pada spirit dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan hati dan kasih sayang. “Nama Giri Asih itu bukan karena Pak Giri saja. Masalah nama itu masalah spirit, di mana Giri berarti gunung dan Asih bermakna kasih sayang. Gunung dan kasih sayang dalam pengobatan itu yang terpenting. Saya berharap dalam memberikan pelayanan kesehatan, menanganinya dengan hati,” ucap dr Padma. 7 ind
Sumber: nusabali.com