Reportase
“Webinar Diskusi Strategi Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Mata Dengan Standar Global Terbaik
Kasus: Klinik Mata Nusantara”
3 April 2024
Webinar ini dilaksanakan secara daring oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan UGM bekerjasama dengan KMN EyeCare dan Peminatan MMR Prodi Magister Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM, dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan mata dengan standar global terbaik di Indonesia melalui kasus Klinik Mata Nusantara yang dimoderatori dr. Haryo Bismantara, MPH. Webinar ini diawali dengan pengantar diskusi oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD yang merupakan Guru Besar FK-KMK kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber, CEO KMN EyeCare yaitu dr. Rudy C. Susilo.
Pengantar Diskusi: Pelayanan Kesehatan Mata dengan Standar Global Terbaik
(Apakah mungkin di Indonesia? Bagaimana dampaknya untuk Keadilan?)
Pada sesi pengantar, Laksono membahas konteks industri pelayanan kesehatan mata dan keadilannya khususnya di layanan operasi katarak. Situasi saat ini menunjukan adanya gap mengenai proporsi kasus dan juga SDM di Jawa dan luar Jawa yaitu pulau-pulau jauh seperti NTT, Maluku dan Papua. Hal tersebut dibuktikan dengan data sampel BPJS tahun 2015-2021 tentang laju kenaikan klaim operasi katarak di 5 regional di Indonesia yang menunjukan perbedaan signifikan dimana daerah di luar Jawa menunjukkan trend yang statis. Dari segi dana BPJS, menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan mata secara Equity belum tercapai dimana dana BPJS untuk katarak lebih banyak digunakan untuk oleh masyarakat yang lebih mampu secara ekonomi. Sehingga perlu adanya respon dalam peningkatan pengguna non-BPJS untuk katarak dengan menggali dana swasta untuk mengurangi tekanan ke BPJS khususnya untuk lensa dengan teknologi tinggi yang berkualitas. Pilihan strategi yang dapat digunakan ada 2 yaitu Cost Leadership dengan sumber dana BPJS dan Diferensiasi dengan sumber dana non BPJS perlu dicermati sebagai konteks pilihan strategi rumah sakit. Bila dicermati, strategi diferensiasi perlu dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan klaim BPJS dan sangat penting untuk keadilan sosial dimana peserta BPJS yang mampu atau punya asuransi swasta bisa diarahkan untuk menggunakan produk diferensiasi sehingga dana katarak di BPJS sebaiknya bisa diarahkan ke penanganan yang masih Back-Log di daerah luar Jawa. Harapannya dengan dilakukannya strategi tersebut, Equity di pelayanan operasi katarak semakin membaik.
Pengalaman Mengelola KMN EyeCare
Sebagai CEO dari KMN EyeCare, dr. Rudi memaparkan pengalaman KMN EyeCare dalam mengelola KMN EyeCare mulai dari pedoman pelayanan sampai pada strategi yang digunakan KMN EyeCare dalam mengembangkan pelayanan kesehatan mata di Indonesia. Rudi memberikan gambaran bahwa, KMN EyeCare sendiri didominasi oleh pasien-pasien dengan tingkat ekonomi menengah ke atas dengan didukung peralatan dan teknologi yang canggih. Layanan KMN EyeCare berfokus pada 2 hal yaitu memperkuat medical outcome dan service quality. Medical Outcome mengacu pada 4 pilar yaitu: 1) Penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten yang mendapatkan pendidikan sub spesialis di institusi kesehatan mata dalam dan luar negeri sedangkan untuk perawat, terdapat program internal yang disebut Ophthalmic Nursing Development Program (ONDP); 2) Peralatan merupakan peralatan terbaik yang digunakan di negara maju khususnya untuk skrining pasien katarak dengan alat yang dinamakan optos; 3) Proses perawatannya meliputi pemeriksaan pra-operasi yang detail, edukasi bagi pasien yang menjalani operasi, pendampingan operasi oleh dokter spesialis anastesi serta proses sterilisasi alat yang detail sesuai SOP KMN EyeCare; 4) Evaluasi, dilakukan secara rutin dengan komite medik dimana tiap hasil operasi akan diberikan feedback terutama kasus-kasus sulit serta ada follow up call bagi pasien yang telah dilakukan operasi kurang dari 12 jam pasca operasi dan berkala. Terkait fokus ke-2 yaitu Service Quality mencakup: 1) Arsitektur layanan dan 2) Tracking lewat survei kepuasan pasien. Setiap klinik KMN Eyecare diperlakukan audit internal sesuai standar audit mutu eksternal. KMN EyeCare juga memiliki Call Center yang terintegrasi yang dikelola sendiri. Hasilnya, survei kepuasan layanan mencapai 99% puas/sangat puas untuk SKP call center.
Detail strategi yang dilakukan yaitu pada medical outcome, KMN melakukan benchmarking untuk operasi sejenis melalui jurnal internasional dengan hasil medical outcome selalu lebih baik atau sama dengan standar internasional. Terkait kepuasan pasien, berdasarkan data KMN EyeCare selama 2019-2023 mencapai 99% untuk survei kepuasan pasien. Kemudian dari hasil tersebut, sebagai evaluasi dan peningkatan layanan, KMN EyeCare coba mendorong pasien dengan kategori puas dengan melakukan berbagai macam internal improvement proses sehingga diharapkan kategori sangat puas meningkat. KMN EyeCare juga bersedia direkomendasikan dengan jumlah 99%. Berdasarkan semua strategi pelayanan tersebut, KMN EyeCare berhasil mendapatkan Apresiasi eksternal dari Majalah SWA dinobatkan menjadi Rumah Sakit mata terbaik di Indonesia ke-3 kali berturut-turut berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 5000 peserta di 6 kota besar di Indonesia.
Reporter: Florisma Arista (HPM-UGM)