Menurut Carr (2017) terlepas dari lokasi, ukuran, atau anggarannya, semua rumah sakit harus memiliki ciri atau atribut sebagai bangunan rumah sakit, yaitu bangunan rumah sakit harus efisien dan efektif, fleksibel dan mudah dikembangkan, memiliki lingkungan terapeutik, bersih dan memiliki sistem sanitasi yang baik, mudah di jangkau atau diakses, memiliki sistem sirkulasi yang mudah dikontrol, estetik, aman, dan yang menjadi concern saat ini adalah bangunan rumah sakit harus sustain (memiliki keberlanjutan terkait dengan dampak lingkungan secara global)
- Efisiensi dan Efektivitas Biaya
Atribut ini dapat dicapai dengan cara membuat tata letak rumah sakit yang efisien secara operasional hal hal yang dapat dilakukan antara lain dengan:
- Meminimalkan jarak antara ruang yang sering digunakan
- Desain layout ruang yang memungkinkan pengawasan visual pasien oleh staf yang terbatas dengan mudah dilakukan
- Membuat program ruang yang sesuai tidak kurang atau berlebih baik secara jumlah maupun luasan
- Memberikan sistem logistik yang efisien, yang mungkin dengan menggunan lift, tabung pneumatik, dumbwaiter, sistem shaft yang baik untuk penanganan makanan dan persediaan bersih yang efisien serta pembuangan limbah, bahan daur ulang, serta bahan kotor
- Melakukan grouping room yaitu menempatkan ruang yang secara mendekatkan ruang ruang yang secara fungsional berhubungan erat
- Membuat ruang ruang yang bisa digunakan bersama sama
- Memberikan keterkaitan fungsional optimal, seperti menempatkan unit perawatan intensif bedah berdampingan dengan IBS Keterkaitan ini harus didasarkan pada program fungsional yang mendetail yang menggambarkan operasi yang dimaksudkan rumah sakit dari sudut pandang pasien, staf, dan persediaan.arena kebutuhan medis dan metode pengobatan akan terus berubah.
- Mengikuti Konsep Modular dalam Perencanaan Ruang dan Tata Letak.
Dengan cepatnya perubahan lingkungan rumah sakit, baik yang timbul karena perkembangan teknologi kedokteran, kondisi lingkungan eksternal rumah sakit maupun regulasi mengharuskan bangunan rumah sakit di desain dapat mengakomodirnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara:
- Menggunakan ukuran dan rencana ruangan generik sebanyak mungkin, daripada yang sangat spesifik.
- Sistem mekanikal dan listrik yang modular, mudah diakses, dan mudah dimodifikasi.
- Menggunakan sistem modular
- Memungkijan untuk perluasan di masa yang akan datang, seperti menggunakan partisi yang mudah dibongkar pasang di area-area tertentu
- Lingkungan Terapeutik
Pasien di rumah sakit sering kali merasa takut dan bingung, dan perasaan ini dapat menghambat pemulihan. Desain bangunan rumah sakit yang “homelike” akan memberikan rasa tidak mengancam, nyaman, dan bebas stres. Desainer interior memainkan peran utama dalam upaya ini untuk menciptakan lingkungan terapeutik. Beberapa aspek penting dalam menciptakan interior terapeutik adalah:
- Menggunakan bahan familiar namun tetap sesuai dengan kebutuhan sanitasi dan fungsional lainnya
- Menggunakan warna dan tekstur ceria dan bervariasi yang tentu saja tetap mengedepankan aspek aspek medis
- Memberikan cahaya alami yang cukup
- Memberikan pemandangan ke luar dari setiap tempat tidur pasien, atau dapat dengan memasang mural foto pemandangan alam
- Merancang Wayfinding pada sistem sirkulasi yang jelas dan memudahkan pasien maupun keluarga pasien
- Rumah Sakit Harus Mudah untuk Dibersihkan dan Dipelihara
Aspek ini dapat diperoleh antara dengan cara memilih detail bangunan yang mudah dibersihkan, tidak banyak “tekukan”, pada sudut sudut bangunan dibuat lengkung (hospital plint). Penyediaan ruang-ruang peralatan kebersihan di tempat yang mudah dijangkau petugas kebersihan menjadi salah satu upaya agar rumah sakit tetap terjaga kebersihannya.
- Sistem Sirkulasi Bangunan yang Terkendali
Sistem sirkulasi baik untuk manusia maupun barang di rumah sakit cukup komplek. Misalnya sirkulasi emergency tidak boleh di gabung dengan sirkulasi non emergency, sirkulasi pasien infeksius tidak boleh digabung dengan alur makanan dari dapur. Serta banyak lagi sehingga sitem sirkulasi di rumah sakit ini cukup kompleks. Namun agar tujuan mejadi bangunan rumah sakit yang nyaman dan aman, selurus sistem ini harus di control dengan baik. Hal ini dapat dicapai dengan cara antara lain:
- Alur pasien didesain sederhana dan jelas
- Pengunjung seharusnya memiliki rute yang sederhana dan langsung ke setiap unit perawatan pasien tanpa harus memasuki area fungsional lainnya
- Memisahkan alur pasien dan pengunjung dari area service
- Sirkulasi atau alur sampah dan bahan kotor dipisahkan dari alur makanan dan persediaan bersih, dan keduanya harus dipisahkan dari rute-rute pasien dan pengunjung
- Pemindahan jenazah ke dan dari ruang jenazah seharusnya dilakukan di luar pandangan pasien dan pengunjung
- Memiliki lift khusus untuk pengiriman, makanan, dan layanan pemeliharaan bangunan
- Estetik
Bangunan rumah sakit selain menyesuaikan dengan persyaratan-persyaratan fungsional bangunan rumah sakit juga harus estetik atau indah. Estetika berkaitan erat dengan menciptakan lingkungan terapeutik (rumah yang nyaman, menarik.) Ini penting dalam meningkatkan citra publik rumah sakit dan oleh karena itu merupakan alat pemasaran yang penting. Lingkungan yang lebih baik juga berkontribusi pada semangat kerja staf yang lebih baik dan perawatan pasien yang lebih baik. Beberapa cara mencapai aspek estetik adalah sebagai berikut:
- Penggunaan cahaya alami, bahan alami, dan tekstur alami
- Penggunaan karya seni seperti lukisan (yang tentu saja tetap mengedepankan persyaratan safety)
- Proporsi, warna, skala, dan detail yang sesuai
- Ruang publik yang cerah, terbuka, dan berukuran besar
- Penggunaan skala yang nyaman dan intim di ruang pasien, ruang harian, ruang konsultasi, dan kantor administrasi
- Kesesuaian desain eksterior dengan lingkungannya
- Keselamatan dan Keamanan
Bangunan rumah sakit harus mempertimbangkan aspek keselamatan dan keamanan baik pasien, pengunjung maupun staf staf rumah sakit. Secara umum bangunan rumah sakit harus dapat memberikan perlindungan properti dan aset rumah sakit, termasuk obat-obatan, desain yang ramah untuk pasien disabilitas dan nyaman untuk staf. Aplikasi pada desain misalnya dengan membuat ramp yang nyaman, pagar luar bangunan, cantilever yang sesuai agar tidak tempias saat hujan, mengindari sudut sudut tembok yang lancip dan lain sebagainya
- Bangunan Rumah Sakit Harus Ramah Lingkungan
Rumah sakit adalah bangunan publik besar yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat sekitarnya. Rumah sakit adalah pengguna energi dan air yang banyak, serta menghasilkan jumlah limbah yang besar. Oleh karena itu, rumah sakit harus didesain dengan bangunan ramah lingkungan, Pemilihan sistem mekanikal yang efisien, pemanfaatkan sisa air limbah untuk kegiatan penyiraman tanaman atau flushing closet, mengurangi penggunaaan kaca agar sistem AC tidak terlalu berat.
Penulis
Dyah Dewi.,ST.,M.Kes adalah konsultan arsitektur rumah sakit
sekaligus pemilik sebuah rumah sakit khusus bedah di DI Yogyakarta.
Kalau untuk menciptakan healing environment di rumah sakit, apa saja yang perlu diperhatikan? Terima kasih.