RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah alat kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi didominasi produk dalam negeri. Hal ini selaras dengan imbauan Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, untuk menggunakan produk dalam negeri.
Wakil Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Lilah Muslihah, menyatakan bahwa sebagian besar alat kesehatan (alkes) yang digunakan RSUD diperkirakan lebih dari 60 persen merupakan produk dalam negeri. Meskipun demikian, Lilah mengakui bahwa masih ada beberapa alat kesehatan yang diimpor, khususnya ventilator.
“Memang masih ada yang impor, seperti ventilator untuk alat bantu pernapasan bagi pasien,” ucapnya kepada Radar Bekasi, Kamis (7/3).
Menurutnya, ventilator yang diimpor berasal dari Amerika, Jerman, dan Jepang. Lilah menekankan bahwa RSUD memberikan prioritas produk dalam negeri, tetapi impor dilakukan jika tidak ada pilihan lain demi kelancaran pelayanan kesehatan masyarakat.
”Kami utamakan produksi dalam negeri terlebih dahulu, namun kalau tidak ada baru kami lakukan impor demi pelayanan kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Perempuan berhijab ini menyatakan, bahwa sebelumnya pasokan alat kesehatan produksi dalam negeri masih terbatas, tetapi saat ini sudah semakin banyak.
Ia juga menyoroti keuntungan administratif dan akuntabilitas yang lebih baik dalam menggunakan alat kesehatan lokal. Meskipun demikian, untuk impor, terdapat beberapa tahapan perizinan yang harus diikuti sesuai dengan regulasi yang berlaku.
”Kami lebih senang pengadaan alkes dalam negeri sebab secara dokumen dan pertanggung jawaban lebih mudah. Namun kalau impor ada beberapa proses perizinan hingga kementerian. Karena demi pelayanan kesehatan RSUD menempuh sesuai dengan peraturan perundang undangan,” jelasnya. (and)
Sumber: radarbekasi.id