Tenaga perawat di RSUD dr. Iskak mengikuti pelatihan elektrokardiografi (EKG) untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung koroner dan gangguan irama. Pelatihan ini untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yang makin dinamis dan cepat.
“Perawat harus bisa menginterpretasikan EKG, dan mampu melakukan prosedur perekaman EKG dengan benar. Jika tidak, dapat mengakibatkan kesalahan intrerpretasi dalam perekaman EKG,” kata Ii ismail, S.Kep. Ners, M.Kep., Sp.KMB, perwakilan Ikatan Ners Kardiovaskular (INKAVIN) Indonesia saat membuka pelatihan Senin (9/10/2023).
Pelatihan ini memberi pengetahuan perawat tentang tata laksana perekaman EKG dengan benar. Sehingga meningkatkan kompetensi perekaman EKG sampai interpretasi perekaman EKG mereka.
Direktur RSUD dr. Iskak, dr. H. Supriyanto, Sp.B., M.Kes meminta para perawat memiliki nilai kritis. “Perawat harus memiliki nilai kritis karena berhubungan langsung dengan pasien,” katanya saat membuka pelatihan di Ruang Auditorium Gedung IDIK lantai 2.
Perawat klinis dua dan tiga diharapkan mampu melakukan perekaman dan interpretasi EKG. Setelah itu mereka dapat menyampaikan nilai kritis kepada dokter penanggung jawab pelayanan atau DPJ.
Untuk memacu semangat belajar mereka, manajemen RSUD dr. Iskak akan memberikan reward kepada perawat yang dapat melakukan perekaman dan interpretasi dengan benar. “Ini sebagai bentuk penghagaan dari manajemen rumah sakit kepada perawat,” katanya.
Pelatihan secara daring ini diikuti oleh dua puluh tenaga perawat RSUD dr. Iskak digelar mulai Senin hingga Kamis (12/10/2023). (HUMAS/KAR)
Sumber: rsud.tulungagung.go.id