BELOPA-– Inovasi RSUD Batara Guru (BG) dibawah pimpinan dr Daud Mustakim mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan yang memberikan penghargaan atas inovasi tersebut.
TOP 30 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu, Drs H Sulaiman MM di Wisma Negara Centre Point’ of Indonesia (CPI), Makassar, baru-baru ini.
“Alhamdulillah ini merupakan inovasi bersama untuk memudahkan pengunjung, Rumah Kurcaci merupakan Rumah tunggu bagi keluarga pasien yang ada di lingkungan RSUD Batara Guru,” ujarnya, Sabtu 16 September 2023.
“Rumah Kurcaci ini adalah bentuk kemitraan dan partisipasi Bank BRI Cabang Palopo. Rumah Kurcaci ini kita manfaatkan sebagai rumah tunggu bagi keluarga pasien yang membutuhkan tempat tinggal. Inilah usaha-usaha pemerintah mencari solusi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman bagi masyarakat,” katanya.
Pembangunan tiga unit Rumah Kurcaci yang berukuran masing-masing 5×7 meter dan 4×5 meter, berasal dari Dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BRI dan dana swadaya dari Staf RSUD-BG.
Direktur RSUD-BG Luwu, dr Daud Mustakim menjelaskan, pembangunan rumah kurcaci didasari atas realita yang dilihatnya selama ini. Dimana setiap hari keluarga pasien istirahat di koridor-koridor rumah sakit sambil menunggu keluarga mereka yang menjalani perawatan.
“Setiap saya berkeliling diarea rumah sakit, khususnya di perawatan bayi, kamar bersalin dan ICU, banyak keluarga pasien yang beristirahat bahkan sampai tertidur di koridor rumah sakit, karena memang di ruangan tersebut tidak diperbolehkan pasien dan keluarga menumpuk berada dalam satu ruangan,” kata dr Daud.
Rumah tunggu RSUD-BG bisa digunakan keluarga pasien yang berasal dari daerah terpencil dan dari luar Kabupaten Luwu untuk menginap secara gratis, apalagi dilengkapi dengan fasilitas listrik, kamar mandi.
“Rencana jangka panjang kita akan membangun tambahan beberapa rumah tunggu untuk digunakan beristirahat oleh keluarga pasien yang datang dari jauh atau dari luar Kabupaten Luwu,” ungkap dr Daud. (fan/ikh)
Sumber: palopopos.fajar.co.id