Tulungagung, Jatim (ANTARA) – RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, Senin meluncurkan program layanan elektronik rekam medis (e-RM), sebuah inovasi layanan berkaitan informasi medik pasien yang tidak lagi menggunakan data di lembaran kertas cetak (papperless).
Produk atau program layanan e-RM ini memungkinkan seluruh hasil rekam medis pasien tersimpan dalam database khusus yang bisa diakses sewaktu-waktu sehingga memudahkan pelayanan pasien. Terobosan layanan berbasis IT ini diklaim sebagai penanda hari papperless di RSUD dr. Iskak Tulungagung.
“Peluncuran ini sekaligus menandai dimulainya hari paperless di RSUD dr Iskak,yang diawali di poliklinik. Ke depan inovasi ini akan kami terapkan ke seluruh manajemen corporate dan klinik,” kata Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr Supriyanto.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang turut hadir dan menyaksikan seremoni peluncuran layanan e-RM di ruang IDIK (Instalasi Diagnostic dan Intervensi Kardiovaskuler) itu tampak antusias dan mengapresiasi inovasi program layanan di RSUD dr. Iskak.
Ia secara khusus bahkan memuji komitmen dan totalitas pengabdian Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto dalam mengembangkan rumah sakit daerah itu sehingga kian maju dan efisien dalam hal pelayanan kesehatan.
“Sebuah organisasi, lembaga ataupun institusi apapun, tidak terlepas dari peran baik manajerial atau leader . Juga dengan RSUD dr Iskak, peran baik dari direktur dr. Supriyanto,” kata Maryoto Birowo saat memberi pembinaan kepada Direksi dan jajaran hospitalia RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Menurut dia, pencapaian itu bisa diraih melalui proses perjuangan yang sangat panjang. “Selama bertahun-tahun manajemen RSUD dr. Iskak telah berjuang menjaga konsistensi dalam melayani masyarakat. Berbagai inovasi dilahirkan demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tulungagung,” ujarnya.
Efek dari keberhasilan tersebut telah menarik perhatian Kementerian Kesehatan RI yang berkirim surat kepada Bupati Tulungagung, untuk meminta dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B., FINACS, M.Kes. menjadi Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo.
“Saya ingat betul dan isinya masih terpatri di otak saya, yang isinya bahwa mengingat keberhasilan rumah sakit Tulungagung yang luar biasa. Maka Direktur RSUD dr. Iskak menjadi Direktur RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo,” cerita Maryoto.
Menanggapi surat itu, Bupati Tulungagung mendukung penuh dan mengizinkan dr. Supriyanto menjadi Direktur RSUPN.
Hal ini sesuai dengan lima prioritas program Presiden RI Joko Widodo; program mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastuktur, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), undang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan kerja, dan reformasi birokrasi dan APBN yang fokus dan tepat sasaran.
“Kita terfokus pada peningkatan SDM, yang memadukan pendidikan dan kesehatan menjadi nomor satu, untuk mempersiapkan generasi milenial yang siap di tahun 2045 Indonesia Emas,” katanya.
Perihal tawaran tersebut, bupati mengembalikan sepenuhnya kepada dr. Supriyanto. Namun yang bersangkutan masih berpikir terlebih dulu.
Menyikapi surat tersebut, dr. Supriyanto menanggapi dengan positif. Ia menegaskan dirinya selalu siap diberi tugas oleh negara di manapun. Apalagi dirinya tidak hanya berpikir untuk Tulungagung saja, tetapi nasional.
Namun dr. Supriyanto memastikan akan selalu mengedepankan keinginan dan harapan masyarakat Tulungagung di atas kepentingan apapun, seperti yang telah ia lakukan selama ini.
“Saya harus berbuat untuk masyarakat, untuk kemaslahatan umat, bahkan tidak hanya di Tulungagung saja, untuk nasional. Tadi Pak Bupati sendiri yang
ngendikan (bicarakan/sampaikan), cari jalan yang terbaik (termasuk jika masyarakat Tulungagung tetap menginginkan di sini),” katanya.
Sumber: antaranews.com