Pemerintah Indonesia telah mengamanatkan penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System/ HIS) sejak 2013. Namun hingga saat ini belum semua rumah sakit di Indonesia telah menerapkan HIS. Beberapa hambatan telah mencegah mereka menerapkan HIS. Studi ini mengeksplorasi peluang dan hambatan penerapan Sistem Informasi Rumah Sakit (HIS) di Indonesia melalui studi kasus rumah sakit umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan tersebut menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah diuji sebelumnya. Pedoman ini menggunakan beberapa konstruksi untuk menyusun pertanyaan, yaitu predisposisi, pemungkin, penguat, penghalang, dan perilaku yang diproyeksikan. Peserta adalah berbagai jenis pengguna HIS di rumah sakit yang diteliti, yaitu dokter, perawat, apoteker, administrator, personel laboratorium, dan personel Teknologi Informasi (TI). Data transkrip verbatim dan dianalisis secara tematis.
Wawancara melibatkan dua puluh satu peserta. Sembilan tema menggambarkan tantangan implementasi SIK dalam studi kasus ini, yaitu keakraban, fleksibilitas, pemberdayaan, disiplin, fasilitas, berbagi data, penjaminan mutu, pragmatisme, dan peningkatan kapasitas. Pragmatisme bisa menjadi penghalang, sedangkan nilai-nilai lain bisa menjadi peluang. Tantangan-tantangan ini menjanjikan dalam memandu keberhasilan implementasi HIS. Nilai-nilai yang ditemukan dalam penelitian ini meyakinkan bahwa penerapan HIS di Indonesia cukup menjanjikan.
Sehingga perlu diperhitungkan untuk menerapkan HIS dengan sukses. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas.