JAYAPURA
-Moment Kunjungan Menteri Sosial, Tri Rismaharani ke Jayapura, Dokter Spesialis Anastesi Rumah Sakit Dok II Jayapura, menyampaikan keluhan terkait penutupan pelayanan kamar oprasi, dan ruangan ICU di RSUD Dok II, pasca terjadi Gempabumi pada kamis, (9/2) lalu.
“Ibu pasca terjadi gempa, kami tidak bisa melayani pasien karena mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan, kamipun belum mendapatkan tempat untuk penanganan pasien oprasi saat ini,” kata dr.Duma selaku dokter spesialis anastesi Rumah sakit dok II kepada Mentri Risma, di Kantor Klasis GKI Port Numbay.
Iapun menyampaikan sejak adanya pristiwa Gempa bumi, mereka tidak pernah melayani pasien oprasi, lantaran pelayanan bagi pasein oprasi tidak dapat di lakukan diruang terbuka.
“Kami butuh kontainer bu, karena kalau pakai tenda biasa, tidak bisa, soalanya peralatan untuk oprasi semuanya harus steril,” ujar dia
dr. Duma pun berharap ada langkah alternatif yang diambil oleh Kemensos, terutama raung oprasi darurat.
“Kami tau keluhan ini harusnya disampaikan ke Kemenkes, tapi tidak salah juga jika kami sampaikan ini kepada Ibu Risma, sehingga mungkin ibu punya alternatif lain untuk datangkan kontainer buat kami di RSUD Dok II, karena kalau pakai tenda tidak bisa ibu, nanti alat oprasi rusak, karena memang alat untuk oprasi ini butuh ruangan yang steril,”tutur dr Duma.
Menanggapi hal itu Mensos RI, Tri Rismaharani menyampaikan secara teknis persoapan tersebut ranahnya kemenkes. Iapun langsung menghubungi Ditjen Kemenkes RI.
“Mohon maaf kami hanya taunya pasang tenda, tapi akan kita usahakn hubung Kemenkes,” kata Risma.
Saat dihubingi melalui via tlfn dr. Duma kemudian menyampaikan keluhan tersebut, kepada Ditjen Kemenkes.
“Kami akan segera mengirim kontainer, seperti yang dibutuhksn oleh pihak RSUD, kata Ditjen Kemeneks melalui sambungan tlfn dengan dr. Duma. (rel)
Sumber: jawapos.com