Muara Teweh (ANTARA) – Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengikuti pelatihan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan simulasi penanganan bencana kebakaran.
“Pelatihan dan simulasi ini untuk meningkatkan kemampuan penanganan dan penanggulangan bencana kebakaran,” kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Muara Teweh dr Tiur Maida di Muara Teweh, Selasa.
Dalam pelatihan tersebut, pihak RSUD Muara Teweh menghadirkan narasumber dari Satpol PP dan Damkar Kabupaten Barito Utara melalui bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat.
Menurut dia, agar semua karyawan dan karyawati di RSUD ini untuk serius mengikuti pelatihan dan simulasi penanganan bencana kebakaran ini serta mengerti dan bisa memahami bagaimana cara dalam pananggulangan dan penggunaan Apar dalam pemadaman dan pendinginan saat sewaktu waktu terjadi suatu kebakaran.
“Kami harapkan para karyawan bisa mengikuti pelatihan dan simulasi dengan baik, agar bisa menangani bencana kebakaran di rumah sakit ini,” katanya.
Sebelum melaksanakan simulasi atau peragaan penanganan kebakaran terlebih dulu dilakukan pemaparan dan pemahaman tentang bahaya dan cara penanggulangan kebakaran serta cara menggunakan Apar yang disampaikan oleh bidang pemadam kebakaran dan perlindungan masyarakat.
Kabid Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat pada Satpol PP dan Damkar Barito Utara Tri Indra Hartono mengatakan Apar atau biasa disebut fire extinguisher merupakan alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil.
“Yang mana dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Apar merupakan peralatan wajib yang harus ada dalam mencegah terjadinya kebakaran,” katanya.
Dia menjelaskan, Apar memiliki empat jenis yakni yakni air, busa, serbuk dan karbon dioksida yakni pertama Apar air adalah yang berisikan air yang dapat disemprotkan dengan tekanan tinggi.
Kemudian pemadam api busa merupakan jenis Apar dari bahan kimia yang dapat membentuk busa ketika disemprotkan. Selanjutnya Apar serbuk kimia adalah serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari mono-amonium dan ammonium sulphate.
“Untuk pemadam api karbon dioksida yang menggunakan bahan karbon dioksida sebagai pemadamnya,” jelas dia.
Sumber: antaranews.com