JawaPos.com- RSUD Sidoarjo terus berbenah. Proyek renovasi gedung utama dua lantai RSUD Sidoarjo segera dimulai. Sebab, dana proyek sudah disetujui. Sebelumnya RSUD Sidoarjo mengusulkan anggaran sebesar Rp 80 miliar, tetapi hasil pengesahan APBD diketahui dana yang akan dicairkan Rp 70 miliar.
Hal itu dikonfirmasi Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan kemarin (12/12). Menurut Atok, meskipun anggaran yang sudah digedok dalam pengesahan APBD itu berkurang dari yang diajukan, renovasi untuk menjadikan gedung utama menjadi delapan lantai akan tetap dilaksanakan.
’’Dalam pengajuan itu, sudah telanjur delapan lantai, jadi ya akan tetap sesuai. Tapi, kalau nanti jadinya dan bisanya tujuh lantai aja, ya tidak apa,’’ ujarnya.
Meskipun nanti hanya bisa tujuh lantai, perlengkapan medis yang baru akan tetap seperti pada perencanaan dengan delapan lantai. ’’Iya, bakal tetap saja dengan ditunjang digital medis nantinya,’’ tuturnya.
Atok menyatakan, gedung utama dengan dua lantai itu sudah usang dan tua karena dibangun pada 1970-an. ’’Ini dibangun barengan dulu sama dengan yang GDH VIP yang belakang, dulu cuma satu lantai, terus sekarang dibangun lima lantai,’’ ungkapnya.
Di samping itu, Atok juga mengungkapkan, karena sudah tua, drainase di gedung utama dan beberapa titik di RSUD tersebut cukup bermasalah. Apalagi saat hujan deras beberapa waktu terakhir, taman di RSUD sering terendam banjir. ’’Di ruang pertemuan direktur, itu juga ada rembesan dari bawah,’’ ujar dokter spesialis paru-paru tersebut.
Atok menuturkan akan membenarkan drainase pada tahun depan bersama renovasi gedung. Namun, nanti anggaran yang digunakan untuk perbaikan drainase itu diambilkan dari BLUD. ’’Jelas ini juga menjadi perhatian, khususnya untuk menjadikan RSUD Sidoarjo bisa layak menjadi tipe A,’’ ujarnya.
Sumber: jawapos.com