MEMO BISNIS – Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) yang sudah berkiprah selama lebih dari 24 tahun di area Banten menjadi satu dari enam rumah sakit yang ditetapkan sebagai RS Banten Medical Tourism. Sebelumnya, pada acara pameran dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Dinas Kesehatan Banten secara resmi menunjuk 6 Rumah Sakit swasta di wilayah Banten, yaitu RS Premier Bintaro (RSPB), RS Siloam Lippo Village, Mayapada Tangerang, Mandaya Royal Hospital Puri, Eka Hospital BSD dan Primaya Hospital Tangerang sebagai RS Medical Tourism.
“Di pameran ini saatnya memperkenalkan bahwa sudah ada RS yang Go Nasional dan Go Internasional di Banten,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten DR.dr. Ati Pramudji Hastuti, MARS pada awal November lalu.
Diketahui, keenam RS ini merupakan RS yang memiliki kemampuan dan teknologi yang tak kalah dengan RS di luar negeri sehingga diharapkan dapat menjadi RS rujukan nasional maupun internasional. Disamping penunjukkan oleh Pemda Banten, RS Premier Bintaro juga telah menerima Surat Penetapan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Wisata Medis. Hal ini tentunya semakin memantapkan langkah RS Premier Bintaro dalam memajukan Wisata Medis di tanah air.
Memiliki fasilitas dengan teknologi robotik termutakhir yaitu Robbin – Robot Navigation Surgery menjadikan RSPB sebagai penyedia layanan kesehatan yang sangat direkomendasikan bagi pasien dengan kasus-kasus tulang belakang dan juga orthopaedi lainnya. Selain Spine Center, Sport Clinic, dan Orthopaedic Center, RSPB juga memiliki layanan unggulan lainnya yaitu Stroke Center, Vascular Center dan Skin & Laser Clinic.
“RSPB berkomitmen untuk terus mendukung wisata kesehatan di Indonesia khususnya Banten. Komitmen ini kami buktikan dengan terus melakukan inovasi dibidang pelayanan kesehatan. Saat ini kami telah memiliki Robbin, yaitu robot navigasi yang digunakan untuk melakukan tidakan operasi tulang belakang dan kasus-kasus tulang lainnya,” kata CEP RSPB dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes.
Teknologi robot ini, kata Martha, di Asia Pacific hanya ada di Indonesia. “Investasi ini kami lakukan agar masyarakat Indonesia tak perlu lagi pergi keluar negeri untuk melakukan advance orthopaedic surgery, cukup ke RSPB di Banten saja,” kata dia.
RSPB selain didukung oleh teknologi juga merupakan RS Swasta di Banten yang berpengalaman lebih dari 2 dekade. “Dokter-dokter di RS kami juga memiliki kemampuan yang telah teruji, terutama dalam menangani kasus-kasus operatif,” kata dr. Martha.
Sumber: tempo.co