KARAWANG – DPKKB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) dan RSUD Karawang berkomitmen menekan angka kematian ibu dan anak.
Komitmen tersebut ditunjukkan lewat pelatihan pemasangan implan dan IUD untuk 25 dokter dan bidan di RSUD Karawang.
Kepala Bidang Keluarga Berencana DPPKB Karawang menyebut, pelatihan tersebut menindaklanjuti Peraturan Bupati Nomor 18 tahun 2022 guna menekan kematian ibu dan anak di Karawang.
“Kami berkolaborasi dengan dinas kesehatan dan RSUD mengadakan pelatihan sebagai salah satu upaya dalam menekan angka kematian ibu dan anak ke depannya,” ujarnya, Jumat (5/9).
Ia melanjutkan, sebanyak 25 dokter dan bidan akan terus diberikan pendidikan untuk peningkatan kapasitas dalam program KB pasca melahirkan.
Kemudian untuk menciptakan SDM yang mempuni, kata dia, dalam satu kecamatan harus terdapat 1 tenaga ahli dalam keluarga berencana pasaca melahirkan.
“Kami berupaya untuk setiap tahun menggelar pelatihan serupa, karena idealnya di 30 kecamatan ada minimal 1 tenaga ahli dalam program KBPP,” lanjutnya.
Fitrah Hergyana, Pelaksana Tugas Direktur Umum RSUD menyampaikan pihak RSUD akan menyediakan sarana dan prasarana sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah daerah. Peningkatan pelayanan dan fasilitas pun akan dilakukan.
Ia menjelaskan angka kematian tersebut meningkat sejak adanya Covid-19 di Kabupaten Karawang.
“Pelayanan di RSUD harus lebih komprehensif, kita harus bertransformasi agar pelayanan kesehatan lebih cepat, dari segi infrastruktur, pelayanan, SDM, dan keuangan harus ditingkatkan. Sehingga RSUD sebagai rumah sakit pemerintah bisa menjadi percontohan rumah sakit di sekitarnya,” pungkasnya.
Sumber: tvberita.co.id