PAREPARE, suaraya.news — Gejala hipertensi pada umumnya tidak disertai gejala atau keluhan tertentu. Keluhan tidak spesifik yang biasa muncul di antaranya sakit kepala pusing, jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur, mudah lelah, dan lainnya.
Karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare mengingatkan kepada masyarakat tentang faktor risiko hipertensi, dan bagaimana cara mengendalikannya.
“Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik di atas atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik di atas atau sama dengan 90 mmHg,” kata Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Hj Renny Anggraeny Sari.
Terkait hipertensi ini, dr Renny mengingatkan untuk mengendalikan tekanan darah dengan cerdik. “Sering disebut the silent killer, karena sering tanpa gejala, jadi atur pola makan seperti dengan batasi konsumsi gula, batasi garam, makanan olahan dan cepat saji, batasi makanan berlemak, konsumsi buah buahan dan sayuran,” ingat dr Renny.
Renny berpesan kendalikan hipertensi dengan Patuh, yakni periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan aktivitas fisik dengan aman, hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.
Sementara risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi di antaranya kegemukan (obesitas), merokok, kurang aktivis fisik, psikososial dan stres, diet tinggi lemak, konsumsi garam berlebih, dislipidemia, konsumsi alkohol berlebih.
“Dan ada juga risiko yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu umur bertambah risiko hipertensi juga semakin besar, jenis kelamin, karena pria mempunyai risiko 2 3 kali lebih banyak mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dibanding wanita, serta riwayat keluarga atau genetik,” tandas Renny. (*)
Sumber: suaraya.news