Sidoarjo || Bratapos.com – RSUD Sidoarjo bakal menjadi rumah sakit kelas A. Atau setara dengan RSUD Dr. Soetomo milik Provinsi Jawa Timur. Persiapan menuju rumah sakit kelas A terus dimatangkan. Salah satunya dengan menggelar rapat kerja dan koordinasi dengan bupati, dewan pengawas serta pejabat BLUD RSUD Sidoarjo. Kegiatan tersebut lakukan di hotel Grand Mercure Mirama Malang, Jumat, (5/8). Perubahan kelas A tersebut akan menjadi yang pertama bagi kabupaten di Indonesia yang memiliki rumah sakit kelas A.
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP atau Gus Muhdlor mengapresiasi kinerja RSUD Sidoarjo selama ini. Diakuinya RSUD Sidoarjo terus berbenah. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat terus ditingkatkan. Seperti yang saat ini dilakukan dengan meningkatkan status rumah sakit dari kelas B menjadi kelas A.
“Pembangunan Kabupaten Sidoarjo beberapa tahun ini agak masif, termasuk salah satunya RSUD Sidoarjo,”ucapnya.
Gus Muhdlor berharap masif nya pembangunan Sidoarjo dapat diikuti oleh OPD Sidoarjo. Seperti yang dilakukan RSUD Sidoarjo. Profesionalitas maupun inovasi telah dilakukannya. Oleh karenanya ia menganggap RSUD Sidoarjo menjadi instansi yang spesial.
“RSUD ini spesial, oleh karenanya masukan kami kepada RSUD hampir tidak ada, kalau masalah profesionalitas, inovasi dan lain sebagainya saya yakin sudah 99 persen,”sampainya.
Namun lanjut Gus Muhdlor, RSUD Sidoarjo harus memiliki karakter. Seperti yang tertuang dalam visi nya mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang sejahtera, maju, berkarakter dan berkelanjutan. Karakter tersebut penting agar Sidoarjo tidak lagi dikenal karena lumpur Lapindonya. Untuk itu RSUD Sidoarjo harus lebih menonjolkan karakter Sidoarjo.
“RSUD harus menggali lebih banyak lagi sehingga jangan cuma kenal RSUD itu pak Atok misalnya, pelayanannya yang bagus, keramahannya atau entah apapun, karakter ini harus nempel,”sampainya.
Gus Muhdlor juga meminta jajaran RSUD Sidoarjo untuk kompak membangun rumah sakitnya. Fungsional struktural harus benar-benar kompak. Tidak mengutamakan kepentingan individu. Tetapi bagaimana bersama membangun RSUD Sidoarjo kearah yang lebih baik. Untuk itu kuncinya tidak berhenti pada capaian prestasi saat ini saja.
“Yang diomong sekarang bukan individu tapi fungsinya bahwa rumah sakit ini sudah upgrade, sudah naik kelas,”sampainya.
Sementara itu Direktur RSUD Sidoarjo dr. Atok Irawan Sp.P mengatakan bahwa perlu suatu perjuangan untuk mencapai kelas A. Perjuangan itu sudah menampakkan hasilnya. Saat ini RSUD Sidoarjo menjadi rumah sakit kelas B Pendidikan. Memiliki 700 tempat tidur perawatan yang ditunjang dengan pelayanan yang cukup lengkap. Alat medis nya pun canggih yang dibarengi dengan SDM yang kompeten. Berdasarkan itu, ucap dr. Atok, RSUD Sidoarjo sudah dapat menjadi rumah sakit kelas A.
“Perubahan kelas rumah sakit dilakukan dengan self assessment atas kemampuan pelayanan, SDM, fasilitas kesehatan dan sarana penunjang sesuai ketentuan klasifikasi rumah sakit,”sampainya.
dr. Atok mengatakan saat ini di Jawa Timur terdapat 3 rumah sakit kelas A. Selain dr. Soetomo juga terdapat RSPAL dr. Ramelan Surabaya dan RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Rumah sakit tersebut milik Provinsi Jawa Timur selain RSPAL dr. Ramelan Surabaya milik TNI AL.
“Ini (RSUD Sidoarjo) rebranding pak bupati, nama Sidoarjo akan ada di nasional, rumah sakit kelas A di Sidoarjo yang pertama di Indonesia,”ucapnya.
Masih dikatakan dr. Atok, pelayanan rumah sakit kelas A akan lebih lengkap dan lebih komprehensif. Oleh karenanya nantinya pasien RSUD Sidoarjo tidak perlu lagi dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pasalnya dapat ditanganinya sendiri.
“Ini mimpi kita, dengan dukungan bapak kepala daerah, inshaalloh akan dapat kita wujudkan,”ucapnya.
Sumber: bratapos.com