Karanganyar — RSUD Kabupaten Karanganyar membangun ruang perawatan ICU, ICCU dan NICU senilai Rp 8,4 miliar. Penanganan pasien yang kurang maksimal melatarbelakangi pembangunan ruang intensif itu.
“Adanya ICU, ICCU dan NiCU ini untuk mengantisipasi rujukan yang butuh waktu. Biasanya saat RSUD Karanganyar merujuk ke RSUD dr Moewardi, harus butuh jawaban dari sana. Dan itu harus ngoyo supaya pasien segera ditangani. Padahal selama waktu tersebut, kondisi pasien semakin memburuk. Minimal, mereka bisa menunggu dengan kontrol yang lebih baik di ICU, ICCU dan NICU,” kata Dirut RSUD Karanganyar, Iwan Setiawan Adji kepada Timlo.net, Senin (1/8).
Melalui pengadaan ruang perawatan intensif itu, sarana dan prasarana mengikuti. Pasien diharapkan lebih tertangani dengan baik. Ia mengatakan, upaya pengadaan Sarpras ini dirintis sejak 2018. Namun baru saja disetujui Kementerian Kesehatan. Adapun sumber dananya dari DAK dan Silpa BLUD RSUD.
“Akan disediakan 20 bed untuk ICU dan 20 bed ICCU. Total bed RSUD 320 TT. Sesuai aturan, 10 persennya untuk ruang perawatan intensif. Nah, itu sudah kita penuhi 40 bed,” katanya.
Sumber: timlo.net